Ya, memang mistik sama dengan sufi dalam pemahaman yang benar. Jiwa mistik adalah jiwa yang berani keluar dari hipnosis atau teror massal. Mereka yang berjiwa mistik bukanlah yang percaya pada klenik atau kekuatan ghaib. Mereka yang berjiwa mistik memiliki kebijaksanaan dalam bertindak. Kebijaksanaan adalah ekspresi dari pengetahuan. Jika pengetahuan tentang kebenaran tidak diimplentasikan, maka ia akan jadi sekedar pengetahuan yang pada akhirnya menjadi arogansi diri. Inilah ego halus yang sering kita jumpai di sekitar kita.
Bagaimana hubungan antara mistik dan sufi?
Kata sufi berasal dari akar kata ‘sophia‘ yang berarti kebijaksanaan. Inilah sebabnya para sufi memiliki perilaku yang bijak. Bijak berarti perilaku yang selaras dengan alam. Bukan perbuatan serta ucapan yang hanya untuk kepentingan diri sendiri. Tindakan yang bijaksana senantiasa mempertimbangkan kepentingan orang banyak bukan kepentingan golongan, kepentingan, dan diri sendiri. Segala sesuatu yang masih berpihak demi kenyamanan diri bukanlah bijak.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
So, ke duanya memiliki hal yang sama, tindakan atau perilaku bijak. karena tindakan mereka selaras dengan sifat alam, mereka memiliki keberanian melawan arus terror atau hipnosis massal. Mereka penentang arus, tidak hidup mengalir mengikuti arus. Oleh karena sedikit sekali mereka yang berani menjadi mistik atau sufi. Mereka telah mampu menyerap kata hati nurani. Tentu kita ingat bahwa nurani berkaitan dengan Ilahi. Tindakan yang penuh kebijakan berdasarkan suara hati tempat Dia bersemayam. Dia tiada di luar diri. Inilah alasannya juga bahwa para sufi dan mistik menolak atau menafikan kenyamanan duniawi atau indrawi. Kesadaran Jiwa. Inilah Pengetahuan Sejati.
Kesadaran jiwa mereka yang menjadikan mereka suatu yang unik dan penuh kreativitas. Mereka pencipta atau kreator sejati. Kita sudah bisa melihat tindakan mereka yang penuh keberanian menanggalkan kenyamanan dunia. Budha Sidharta Gautama misalnya. Ia meninggalkan gelimang harta dunia. Ia memiliki istri yang konon katanya putri tercantik di negerinya. Ia juga putra mahkota kerajaan yang jelas akan menggantikan ayahandanya kelak menjadi raja. Namun silaunya harta duniawi tidak meruntuhkan niatnya mencari kebenaran. Ia melawan tradisi kerajaan yang sampai sekarangpun dianggap aneh. Inilah jiwa mistik. Keberanian melawan arus massal.
Contoh lain adalah Mirabai. Ia seorang perempuan biasa yang dinikahi oleh anak raja. Namun ia berani mengatakan bahwa ia telah menikah sebelumnya. Ia menikah dengan Krishna, hanya patung. Dari zaman dahulu sampai sekarang pun pengakuan seperti ini dianggap musyrik atau menduakan Tuhan. Namun keyakinannya terhadap perkawinan dirinya dengan Krishna melahirkan puisi yang membangunkan jiwa pengabdian pada Sang Penguasa alam. Ia menari dan menyanyi sebagai ungkapan rasa cintanya pada Sang Kekasih hati, Krishna. (Kisah lengkapnya bisa dibaca pada buku Kearifan Mistisisme by Anand Krishna, www.booksindonesia.com)
Inilah salah satu puisi cintanya pada Sang Kekasih:
” Jika mandi di pancuran suci mendekatkan diri dengan Tuhan, maka beruntunglah ikan-ikan di sungai;
” Jika kau dapat mencapai Nya dengan memakan buah-buahan saja, maka sungguh beruntunglah monyet di hutan;
” Jika Ia dapat ditemukan oleh mereka yang makan sayuran mentah sepanjang usia, maka beruntunglah kawanan domba;
” Dengan memuja patung yang terbuat dari batu, jika aku menemukan Nya, maka gunung dan bukit akan kupuja;
” Tidak, wahai kawan, hanyalah dengan hati penuh cinta kau dapat bertemu dengan Nya, demikian kata Mira…”
(dikutip dari buku Kearifan Mistisisme by Anand Krishna)
hati penuh cinta untuk bertemu dengan Dia Sang Maha Cinta. Itulah inti pemujaan terhadap patung bagi Mira. saat ia melihat patung Krishna kemudian membangkitkan rasa cinta. Bukan cinta nafsu, cinta Ilahi. Nanyian serta tariannya dipersembahkan pada Sang Maha Cinta. Implikasinya adalah rasa empati yang tinggi terhadap sesama. Ia juga bisa mencintai sesama sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.
Dalam buku tersebut dikisahkan ia diusir dari istana karena dianggap menduakan Tuhan. Ia dengan suka hati pergi dan mengembara berbaur dengan rakyat jelata. Ia berbagi rasa kasih dan cinta. Rasa kasih dan cinta pada Tuhan berimplikasi pada terpeliharanya alam. Cinta pada Tuhan berarti mencintai ciptaan Nya, alam beserta isinya. Inilah kebijaksanaan para mistik. Inilah keberanian para mistik melawan arus kegilaan.
Ia tidak mengajak orang lain menari dan menyanyi, namun nyayian dan tariannya mengandung unsur mistis. Mengandung unsur keberanian yang mampu membangkitkan unsur mistisisme dari setiap insan yang sudah siap menerima kebangkitan jiwa mistik dalam dirinya. Jiwa Ilahi adalah jiwa mistik yang ada dalam diri setiap insan. Kemelekatannya terhadap duniawi lah yang menutupi jiwa mistik dalam diri kita.
Apa yang membuat mereka begitu berani?
Dilanjut pada bagian ke dua………….