Panduan Kundalini Yoga : Segala Pikiran, Ucapan Serta Perbuatan Tanpa Disadari Terekam Dalam Diri Kita, Ini Yang Menyebabkan Masalah !

Panduan Kundalini Yoga sangat dibutuhkan bagi pemula pelaku Yoga. Masalah selalu ada dalam setiap manusia. Bila seseorang akan melakoni Yoga yang sesungguhnya, maka laku pembersihan mesti dilakukan terlebih dahulu. Karena setiap asana memiliki daya untuk melipat gandakan sifat seseorang.

Bisa dibayangkan, bila seseorang yang dalam dirinya sudah banyak rekaman sifat buruk yang terbentuk akibat pikiran, ucapan, serta perbuatan, maka sifat buruk tersebut akan semakin menguat. Bukan tambah baik. Hal ini yang luput dari perhatian banyak instruktur yoga. Bahkan banyak orang yang sekedar mengikuti yoga sesungguhnya sama sekali tidak atau belum memahami tujuan Yoga Warisan Bhagavan Patanjali.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Panduan Kundalini Yoga

Buku Yoga karya Leluhur Nusantara

Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa Yoga terdiri dari 8 bagian angga yang sama penting, tidak ada satu lebih penting dari lainnya. Svami Anand Krishna menyebutkan dalam 2 buku, Yoga Sutra Patanjali dan Dvipantara Yoga Sastra. Dalam buku Yoga Sutra Patanjali dijelaskan secara rinci bahwa tujuan utama Yoga adalah untuk mentransformasi mindset yang berlandaskan intelek menjadi Buddhi atau intelejensia. Perbedaan antara intelektual dan intelejensia bisa dibaca lebih jelas di sini.

Pengendalian citta atau benih pikiran harus dikendalikan sejak dini. Bila sudah tumbuhkembang, berakibat terjadinya perusakan dalam diri manusia. Silakan baca blog ini agar mendapatkan pemahaman lebih lengkap

8 bagian dari Yoga berdasarkan Bhagavan Patanjali adalah: Yama, Niyama, Pratyahara (penarikan diri), Pranayama (pengaturan pola napas), Asana (postur yoga), Dharana (kontemplasi), Dhyana (meditasi), dan Samadi. Ke delapan bagian ini tidak bisa hanya diambil satu, misalnya hanya Asana/postur. Ini sebabnya bila hanya rajin melakukan Yoga sebatas Asana dikatakan sudah melakoni Yoga. Hanya bila melakukan semua bagian sebagai satu keutuhan, seseorang bisa dikatakan sudah melakoni Yoga sebagai life style.

Panduan Kundalini Yoga : Latihan Yoga Dan Meditasi Harus Dipandu Oleh Fasilitator Yang Telah Memperoleh Bimbingan Seorang Yogi; a True Yogis 

Seorang Yogis sejati memahami bahaya melakukan Yoga tanpa bimbingan yang tepat. Mengapa?

Karena sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa bila dalam diri seseorang yang memiliki watak kurang baik, maka sifat tersebut bisa berlipat ganda juga. Oleh sebab itu, maka dibutuhkan latihan pembersihan atau cleansing terlebih dahulu sebelum melakukan asana. Namun kadang prosedur ini tidak baku di Anand Ashram, karena latihan Kundalini Yoga sudah disesuaikan dengan kondisi seseorang. Ada yang disebut Ananda’s Integral Meditative Yoga (AIM Yoga), silakan buka tautan ini.Latihan AIM Yoga sangatlah ringan, namun dijamin sangatlah powerful!

Pentingnya Cleansing 

Di Anand Ashram Sunter latihan pembersihan disebut Neo Self Empowerment (NSE). Dalam diri manusia ada 5 lapisan kesadaran. Pertama adalah kesadaran tubuh atau disebut dalam bahasa Sanskrit sebagai anamayakosha . Artinya segala sesuatu diukur berdasarkan yang tampak atau kelihatan. Bisa juga dengan panca indra. Lapis ke 2 adalah kesadaran energi atau pranamayakosha. Naik turunnya tingkat emosi dipengaruhi oleh energi. Lapisan ke 3 adalah manamayakosha atau pikiran dan emosi. Lapisan ke 4 adalah intelejensia atau buddhi. Lapisan terakhir lapisan spiritual. pada level inilah adanya kesadaran jiwa.

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa semua pikiran, ucapan, serta perbuatan kita terekam dałam semua lapisan. Kadang kita tidak peduli dengan siepa bergaul. Ada cerita menarik tentang perubahan sifat akibat pergaulan yang kurang tepat.

Seorang teman bercerita:

‘Ketika masih sekolah di SMA, ia bergaul dengan seorang teman yang memiliki sifat buruk; saat marah, atau bahkan sedang tidak marah pun, si teman suka sekali mengucapkan sumpah serapah. Segala hewan berkaki empat keluar dari ucapannya.

Nah, pada suatu ketika teman saya sedang marah. Tanpa disadarinya ucapan cacian yang berisi hewan kaki 4 terucapkan. Ah, ternyata yang didengar oleh telinga direkam sehingga ini juga yang diucapkan dalam keadaan emosinyam meledak.’

Demikian pula sifat suami atau istri bisa tertular oleh pasangannya. Bukan kah wajah pasangan yang sudah menikah lama juga memiliki kemiripan wajah?

Pikiran, ucapan merupakan getaran. Nah, bila kita bergaul, akan terjadi tukar menukar sifat. Celakanya, sifat buruk lebih mudah direkam. Karena untuk menjadi baik butuh upaya, sedangkan untuk menjadi buruk Bahkan tidak perlu upaya. Saya sangat suka mengibaratkan sebagai berikut:

Ketika kita berjalan atau berlari melewati jalan tanjakan,untuk naik tentu butuh tenaga lebih besar. Sebaliknya untuk turun sedikit upaya atau energi yang kita keluarkan. Demikian juga dengan sifat buruk akan sangat mudah ditularkan. Tidak dengan sebaliknya. Sedikit saja tenaga dibutuhkan untuk bergulir.

Bagaimanakah Sifat Sejati Kita?

Pertanyaan menarik.

Mari kita renungkan:

Bukankah dari berbagai kitab suci sudah dijelaskan bahwa kita berasal dari percikan Sang Jiwa Agung? Dengan demikian sesungguhnya sifat asli kita baik dań mulia adanya. Namun karena pergaulan yang kurang tepat juga oleh adanya keinginan untuk memperturutkan nafsu indrawi, sifat mulia kita tertutupi. So, kita hanya menemukan sifat baik; tidak perlu dicari.

Inilah bahaya dari pergaulan, apa yang kita tonom atau baca harus diwaspadai. Hati-hati dengan MEDSOS……..