Kebahagiaan sejati ada dalam diri sendiri.
Apa hubungannya dengan Daya Juang dan Proses Kelahiran?
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Sangat erat hubungannya, menurut pendapat saya. Apabila ada yang berpendapat lain, itulah keragaman dunia. Bergantung pada pengalaman dan keyakinan masing-masing. Tidak salah bukan?
Kebahagiaan Sejati tidak di luar diri. ia ada dalam diri setiap orang. Ini berkaitan erat dengan proses kelahiran. Proses kelahiran berkaitan erat dengan tingkat kualitas DMT yang dihasilkan saat proses kelahiran berlangsung.
Sebelumnya, kita harus memahami kapan sesungguhnya DMT diproduksi secara alami. Ada 3 (tiga) keadaan hormon DMT dihasilkan. Pertama saat kelahiran. Ke dua, saat seseorang stress berat. Dan yang terakhir adalah saat kematian tiba. Tampaknya, DMT diproduksi oleh tubuh saat tubuh dalam keadaan stress berat. Inilah keadilan Tuhan. Tubuh telah dibekali zat atau hormon yang memberikan kekuatan pada tubuh untuk bertahan serta memberikan suntikan pada pikiran meningkatkan kekuatan mental menghadapi keadaan yang kritis.
Betapa sempurnanya tubuh kita. Bagaimana pun keadaan pikiran serta tubuh menghadapi situasi, ada sesuatu yang dibekalkan oleh Sang Jiwa Agung agar bertahan terhadap tekanan. Mungkinkah ini arti bahwa Tuhan memberikan ‘percobaan’ sebagaimana kekuatan yang kita miliki? Kembali bergantung pada diri masing-masing untuk menfasirkan.
Secara alami manusia melahirkan dengan kesakitan yang amat sangat dialami sang ibu. Ke duanya, ibu dan anak mengalami stress akibat kesakitan yang sangat. Anak berjuang keluar, sang ibu kesakitan amat sangat untuk memperjuangkan agar anak keluar dengan sehat dan sehat. Ke duanya sedang mengalami transformasi menuju kedewasaan.
Dalam perjuangannya keluar dari rahim sang ibu, si anak berjuang dengan keras. Saat itu, tubuh si anak memproduksi DMT. Sebagai analoginya adalah kepompong jadi kupu.
Ulat pada akhirnya menjadi kupu. Sebagai masa transisi perubahan, ulat membungkus dirinya menjadi kepompong. Bagaikan roh yang akan menjadikan dirinya sebagaimana manusia. Ia harus bertapa dan membungkus diri sebagai anak manusia. Setelah saatnya ulat lahir menjadi kupu, ia harus berjuang keras memecahkan cangkang kepompong. Perjuangan keras ini secara alami tubuh memproduksi DMT. Tanpa perjuangan keras, DMT tidak akan dihasilkan tubuh. Luar biasa mekanisme alam.
Ingin bukti? Mari kita simak hasil peneletian berikut:
Suatu ketika, seseorang melihat perjuangan calon kupu berupaya keras memcahkan kulit kepompong. Tiba-tiba, timbul rasa kasihannya, kemudian ia membantu menyobek kulit kepompong. Hasilnya? Amat menyedihkan…
Sebagai akibat bantuan orang karena rasa kasihan, si calon kupu terlepas, tetapi sayapnya tidak terbentuk. Bisa di duga akibatnya. Ia tidak jadi kupu, karena tidak ada sayap yang indah. Perjuangan keras si calon kupu mendorong terbentuknya sayap. Sayap yang indah dan bisa menghantar si kupu terbang mengarungi angkasa kehidupan.
Demikian pula seorang anak manusia. Saat ia berjuang untuk lahir, saat itu ia mendorong terproduksinya DMT. Perjuangan maksimal, maka guyuran DMT juga maksimal. Akibatnya? Ia mengalami pengalaman tingkat DMT tinggi. Pengarunya pada otak sang anak. Di kemudian hari, otak yang mengalami guyuran DMT maksimal memiliki daya juang tinggi. Bukan hanya dalam upaya mencari materi, tetapi juga dalm upaya menggapai kebahagiaan sejati yang ada dalam dirinya. Apa hubungannya?
Saat seseorang berupaya mencari kebahagiaan di luar diri, besar kemungkinan ia akan mencari juga dalam diri. ia akan berjuang keras untuk mencari sesuatu yang lain selain kepuasan di luar diri. Rekaman perjuangan saat kelahiran ada dalam otaknya.
Nah, bagaimana dengan kelahiran yang tanpa perjuangan?
Jawabannya ada pada bagian 3……..