Terinspirasi oleh Buku Soul Awareness yang dituliskan oleh Swami Anand Krishna, www.booksindonesia.com, ternyata ke duanya sama. Sama dalam hal tidak mati atau hilang dan bisa digunakan kembali.

Badan kasar bisa mati dan hancur ketika tidak ada Roh dan jiwa. Saat tubuh mati kemudian dikuburkan, tubuh yang saat pembentukan nya juga terbuat dari materi hasil yang ditanam pada bumi akan terurai kembali dan menyatu dengan bumi. Tubuh manusia terdiri dari 5 unsur. Api, air, tanah, udara atau angin; satu lagi ruang. Tubuh terurai menjadi element awal kemudian menyatu dengan tanah.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Tubuh dan hardware sejenis. Tanpa adanya software tidak beroperasi. Jika Roh dan software padanan, maka Roh mau tidak mau suka tidak suka harus hadir kembali untuk menjalankan operasi komputer.

Hardware — Tubuh.

Software — Roh

Suatu perangkat komputer tidak Bisa beroperasi tanpa adanya listrik, inilah energi. Tubuh kita tidak bisa berjalan atau bergerak tanpa kehadiran Jiwa atau energi Ilahi.

Roh terdiri dari mind. Mind adalah gugusan pikiran dan perasaan. Perasaan terdiri dari ber jenis senang, sedih, panas, dingin serta berbagai keinginan. Semuanya tercipta karena reaksi indrawi. Rasa marah, irihati, dendam, sakit hati dan lainnya sebagai persepsi pikiran adalah turunan dari mind. Semuanya menjadi satu kesatuan yang disebut sebagai Roh. Inilah sebabnya banyak sebutan Roh penasaran. Pendek kata Roh beda dengan jiwa. Jiwa ibarat energi listrik. Sedangkan Roh lebih pas dengan padanan software.

Saat perangkat keras suatu komputer rusak, software bisa di copy dan digunakan lagi pada perangkat hardware yang sudah baru lagi. Roh juga begitu. Saat badan kasar mati, Roh tidak mati. Roh selalu eksis. Roh yang memiliki file pikiran dan perasaan kental masalah keduniawian akan mencari tubuh baru. Si Roh menciptakan badan baru untuk menyelesaikan obsesi yang terhalang karena tubuh sudah habis masa pakainya atau life time. 

Jiwa atau energi listrik tetap eksis. Ia tidak hilang. Ia abadi adanya. Lupakan pembangkit listrik, kita murni berasumsi bahwa listrik sebagai sumber energi suatu komputer.

Tanpa kehadiran energi listrik, oksigen Dan hidrogen dalam bentuk H2 tidak bisa menjadi air atau H2O. Energi listrik sebagai katalisator terbentuknya senyawa air H2O.

Demikian juga tubuh dan Roh tidak bisa berfungsi tanpa kehadiran jiwa. Bisa saja kita mengatakan jiwa individu karena berada dalam tubuh si Polan. Tetapi mungkinkah ke duanya terpisahkan? Tidak mungkin. Semata hanya untuk memudahkan cara pikiran agar tidak semakin bingung. Sebagaimana dikatakan oleh Albert Einstain bahwa kita semua disatukan oleh medan energi yang satu dan sama. Sang Maha Jiwa Agung.