Ada yg menghujat anda, ada yang mencaci anda, ada yang mengatakan anda tidak benar-balas dengan ucapkan “Terima Kasih”. Selesai sudah masalahnya. Jangan diperpanjang, jangan berdebat (108 Mutiara Kehidupan by Anand Krishna,www.booksindonesia.com).
Suatu perubahan pasti mengundang tantangan. Suatu kebajikan sedikit yang mau melakukan karena memang berlawanan dengan kenyamanan. Kebajikan menuju kemuliaan. Sayang sedikit yang berani melakukan.
Tidak mudah mempraktekkan seperti ungkapan di atas. Namun petunjuk seperti ini perlu terus di ulang agar melekat di dalam pikiran kita. Istilah iklannya: Repetitif dan intensif. Dilakukan berulang-ulang. Menurut Hitler, kebohongan yang dilakukan berulang kali bisa menjadi kebenaran. Mau bukti? Coba saja perhatikan mereka yang terus menerus bicara tentang surga atau neraka. Seakan sudah pernah mengalami mereka pergi ke surga atau neraka. Benarkah demikian?
Jika demikian kondisinya, bukankah lebih baik mengulang secara terus menerus hal-hal yang membangun kebajikan bagi jiwa kita. Sering sekali kita tidak sadar bahwa sesungguhnya kita ini jiwa yang dipinjami badan. Bukan badan yang berjiwa. Mau bukti? Saat sekarang dalam kehidupan ini, berapa lama kita dalam kehidupan ini? Paling banter jika diambil rata-rata sekitar 70 tahun. Setelah itu jiwa juga mesti beristirahat selama waktu yang kita sendiri tidak tahu berapa lama. Tiada seorangpun yang tahu…. Setelah masa reses selesai, baru sang jiwa mencari badan baru lagi melanjutkan perannya di bumi. Segala sebab yang di kehidupan lalu masih melekat pada badan yang baru. Akibat mesti ditanggung. Tiada kata maaf atau excuse . Setiap akibat dari sebab yang diciptakan sendiri akan dirasakan oleh mind. Mind atau pikiran inilah yang sesungguhnya merasakan pengalaman sakit lebih lama dari sakit secara fisik.
Oleh karenanya berhati-hatilah dalam menjalani kehidupan. Hindari konflik atau ucapan yang menyakitkan pihak lain. Pikiran pun demikian. Karena pikiran adalah bentuk vibrasi. Tampaknya tidak berbekas, tapi alam semsta merekam. Berdamailah dengan diri sendiri dahulu. Jika berhasil, maka timbullah rasa cinta. Cinta atau kasih yang berkembang akan semakin meluas dan hasil akhirnya adalah kehidupan yang selaras dengan semesta. Inilah kehidupan yang menjadikan rahmat bagi sekalian alam.
Ulangi secara repetitif dan intensif agar alam bawah sadar kita memiliki rekaman terhadap kebajikan. Dengan sendirinya, badan akan mengikuti bertindak..