Bagaimana bisa menyembah Tuhan! Bukankah Baginda Rasul bersabda: Tuhan lebih dekat dari urat lehermu. Kita bisa menyembah Tuhan dengan cara bersujud jika ada keterpisahan antara manusia dan Tuhan. Jika demikian, kita belum percaya pada sabda Baginda Rasulullah SAW. Lantas mengapa masih bisa berkata bahwa kita pengikut dan pencinta Baginda Rasulullah?
Pembantaian antara umat beragama membuktikan bahwa tiada satupun diantara kita yang meyakini sabda Baginda Rasulullah SAW. Apapun alasannya, ternyata kita mengabaikan pesan beliau. Kita tidak bisa menjalankan visi beliau: Rahmattan lil alamin. Kita masih jadi budak dunia. Sekedar embel – embel di kolom katepe tidak berarti apa – apa bagi jiwa kita.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Kita masih gila pujian. Apalagi dengan pongah berkata, agamaku paling baik. Tetapi perilaku kita tidak membuktikan sesuatu dari agama yang paling baik. Agama bisa dikatakan paling baik jika dan jika mampu menghadirkan ledamaian setiap keadaan. Jika agama membuat resah dalam setiap kehadiran oknumnya, ia belum bisa nerkata bahwa ia mewakili agama paling baik.
Ia masih pada lapisan luar keberagamaan. Agama bukanlah baju yang dipamerkan. Agama dibuktikan dalam perilaku. Dalam perbuatan. Jika sekedar membela agama tega membantai sesama yang berbeda keyakinan, lupakanlah kata bahwa kita pemeluk agama paling baik. Kita belum memahami hidup keberagamaan. Kita masih jadi budak setan pikiran. Kita masih saja mencari setan di luar diri.
Segala asesoris yang kita gunakan hanya berdaya untuk menipu sesama manusia. Tetapi, mampukan menipu Dia Yang Maha Hadir di setiap keadaan! Kehadiran Nya dalam hati telah kita kubur dengan nafsu angkara murka. Nafsu keinginan untuk berkuasa atas orang lain. Bukan berkuasa atas diri sendiri.
Kita lupa selalu pesan Baginda Rasulullah SAW setelah usai perang Badar, pernag terbesar adalah melawan hawa nafsu. Kita malahn berhamba pada hawa angkara murka. Itulah setan yang dengan arjin kita beri makan. Saat mengikuti angkara murka untuk mencelakai dan membuat orang lain hidup tidak nyaman, kita memberi makan setan keserakahan dalam diri. Jangan persalahkan orang lain jika kita kecebur di neraka jahanam. Kita sendiri yang dengan senang hati menceburkan diri.
Apa yang dibanggakan saat bisa menguasai atau membuat takut orang lain saat kita hadir? Jika kehadiran kita tidak bisa menciptakan kedamaian dalam hati setiap orang, kita belum menjadi pengikut Baginda Rasulullah SAW. Kita masih pengikut dajjal. Pemgikut setia Abu Jahal. Jangan membenci Abu Jahal jika perilaku kita membuat keresahan sesama makhluk Tuhan……