Iya.. ya, ternyata kaya nian diriku…..
Saat aku menerima uang THR dari kantor tempat aku mengajar sebesar Rp.1000.000,- aku bisa berbagi kepada seseorang teman yang biasa membantu cuci mobilku sebesar Rp.300.000,- Bagi dia teman yang sering bantu mencuci dan menyetrika baju keluargaku Rp.300.000,- Kemudian sebesar Rp.200.000,- bagi dia yang dulu sering membantu namun keadaannya ekonomi masih pas-pasan. dan sisanya Rp.200.000,- bagi yang seseorang yang mengurus kebunku. Ternyata semua bisa mengalir. Air yang mengalir adalah air yang sehat…..
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Saat merasa kaya adalah saat kita bisa berbagi. Walaupun mobil mewah berderet, rumah mewah banyak, perusahaan banyak tetapi belum bisa berbagi, ia masih miskin. Ternyata semua rasa miskin atau kaya hanya bersifat rasa. Masalah penilaian orang lain terhadap diri kita adalah urusan mereka sendiri. Walaupun kita dianggap orang miskin oleh mereka yang bermobil mewah, EGP…..Emang Gua Pikiran… Biarkan mereka pusing sendiri. Yang penting aku ga merampas atau merugikan uang mereka…Ha… ha..ha…
Terus untuk mu, hento apa? Bagi si hento yang utama bisa bayar kewajiban untuk perjalanan spiritual. Memang perjalanan spiritual butuh duit? Jelas butuh…. Karena saat berguru dengan orang, tempat berlatih dan berkelompok juga perlu pemeliharaan untuk kebersihan dan bayar listrik dan lain-lain. Karena tempat ini adalah rumah kedua. Atau bahkan rumah utama bagi sang jiwa. Sudah bagus tidak membangun sendiri. Tapi untuk operasional agar tempat tersebut layak huni perlu biaya juga. Belum lagi untuk menuju ke tempat berlatih. Bagi si hento, perjalanan spiritual adalah kebutuhan seumur hidup. Kapan selesainya? Jika sudah membuang nafas, dan ….ahhh lupa menarik lagi…….. So,jika kebutuhan ini sudah terpenuhi, mau berbagi bagi yang lain, silahkan…..
Penggunaan uang yang paling tepat adalah untuk memenuhi kebutuhan perjalanan bagi peningkatan evolusi jiwa. Mengapa? Karena kelahiranku di dunia satu-satunya bertujuan agar terjadinya peningkatan evolusi jiwa. Untuk kebutuhan itulah Tuhan membekali uang bagi diriku. Mungkin ada akan langsung tergelitik, betapa egoisnya!!!!! dasar egois, ga memikirkan si orang yang di daerah tertinggal dan masih dalam kondisi kelaparan…..
Ahhhh…. Itu bukan urusan saya…. Mengapa???? Karena setiap orang lahir ke dunia sesungguhnya dalam keadaan cacat… Cacat jiwanya. Jika tidak cacat, tidak bakal lahir ke bumi ini. Jadi dengan kata lain, manusia bertanggung jawab atas dirinya masing-masing…
Mari kita berpikir jernih, tidak hanya berpikir secara emosional. Bukankah seseorang itu yang sesungguhnya memilih tempat kelahiran sendiri di bumi ini? Mengapa? Bagi saya, hidup ini adalah akibat dari masa lalu sekaligus pencipta bagi sebab di masa yang akan datang. Kita mengalami kesengsaraan dalam kehidupan saat ini adalah akibat perbuatan masa lalu. Tiada mungkin kita lahir di keluarga miskin jika tanpa sebab…. Yang paling parah adalah ketika kita menyalahkan Tuhan. Sering kali kita berkata, Tuhan tidak adil dan sebagainya. Tetapi pernahkah kita berpikir mengapa?
Semua kita yang memutuskan. Jika mau memperoleh akibat yang baik, mari kita menciptakan sebab yang baik. Janganlah pernah meng-irikan orang lain. Setiap orang mengurusi masing-masing dirinya. Dunia ini menjadi kacau balau karena merasa dirinya paling baik dan sibuk mengurusi dan mencaci orang lain buruk……. Parahnya, mereka akhirnya lupa mengawasi pikiran, ucapan dan perbuatan sendiri…. Akhirnya merasa dirinya paling suci dan sibuk mengurusi orang lain…
Janganlah melakukan sesuatu yang diri kita juga tidak suka jika diperlakukan demikian. Jika tidak mau mencubit, janganlah mencubit. As simple as that………