Semuanya berawal ketika ibu saya ingin mengajak saya bersama saudara kami untuk pergi ke tempat terapi. Ketika sampai di sana dan bertemu Pak Marhento yang akan memberikan terapi. Awalnya saya agak ragu untuk mengikuti terapi ini, tetapi saya berpikir kembali bahwa terapi ini sangat berguna bagi saya untuk mengawali masa awal perkuliahan saya dan kehidupan saya selanjutnya. Saya langsung menyetujui untuk mengikuti terapi.
Waktu pertama kali mengikuti terapi, saya sangat deg-degan dan tegang karena belum pernah mengikuti terapi seperti ini sebelumnya dan saya adalah tipe orang yang kurang suka berkonsultasi entah itu ke psikolog, guru Bimbingan Konseling, bahkan orang tua sekalipun. Tetapi, begitu diajarkan pada latihan pertama, yaitu bagaimana cara untuk mencapai relaksasi dan diajarkan mengamati napas lewat pernapasan perut, saya benar-benar merasa lega dan perasaan tegang itu hilang. Setelah selesai latihan pertama,yang tadinya muka saya cemberut bagaikan “Terong busuk”, saya langsung ceria dan berani untuk mengungkapkan masalah saya.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Setelah itu, saya rutin mengikuti latihan-latihan selanjutnya. Ada empat sesi terapi yang saya ikuti termasuk yang pertama saya ceritakan. Saya benar-benar diberikan energi positif oleh alam semesta. Selain itu, saya diajari untuk menyayangi alam semesta dan menyayangi diri sendiri. Cara ini membuat saya bisa mengasihi diri sendiri.
Semua latihan bermanfaat untuk membuang semua pikiran dan perasaan negatif yang membebani diri saya. Saya benar-benar merasakan khasiatnya ketika setiap hari ketika rutin melakukan latihan-latihan terapi.
Pada latihan terakhir, saya membuang seluruh perasaan grogi, sedih, takut, cemas, dan malas yang bisa menghalangi saya untuk mencapai kesuksesan dalam menggapai masa depan yang cerah.
Saya menyadari bahwa sebenarnya kedamaian dan ketenangan diri tidak didapatkan di luar, namun ada di dalam diri saya sendiri. Itu adalah anugerah dari Tuhan kepada setiap manusia yang membutuhkannya. Saya menjadi lebih terbuka terhadap orang tua saya dan saudara-saudara saya. Saya semakin siap untuk menghadapi segala masalah, terutama ketika di dunia perkuliahan nanti.
Terima kasih untuk terapi yang diberikan kepada saya. Semoga Tuhan memberkati bapak dan keluarga. Amin.
Salam hangat,
Mario Benediktus