Sering kita mengalami kemarahan. Tetapi pernah kah kita merenung, apakah yang disebut kemarahan dan bisakah kita mengubahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat?

Mari kita renungkan. Ketika suatu harapan tidak terpenuhi, kita kecewa. Jika kekecewaan itu terjadi pada harapan yang tertuju ke senior atau atasan, paling kita sedih atau ngedumel. Tetapi jika rasa kecewa pada seseorang yang bisa kita kuasai atau ia takut pada kita, maka yang terjadi adalah marah. Kemarahan dilampiaskan dalam berbagai bentuk atau ekspresi.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Inilah energi. So, kemarahan adalah energi gesekan antara keinginan/harapan dan hasil yang tidak sesuai sebagaimana keinginan/harapan. Dengan memahaminya, kita bisa menggunakan nya untuk sesuatu yang positif. Baik bagi orang tersebut atau bagi diri kita sendiri. Sebelumnya mari kita renungkan efek terlepaskan nya energi kemarahan ini pada ke dua pihak.

Pertama bagi diri kita. Saat kita ekspresi begitu saza dengan cara memukul atau dalam bentuk kata, sesungguhnya kita sedang merusak diri sendiri. Otak kita ber denyut kencang, jantung tambah cepat detak nya, dan nafasnya tambah cepat. Jika jantung meningkat frekuensi nya dapat dipastikan akan mempengaruhi kinerja seluruh organ dalam tubuh kita. Bisa diduga bahwa mekanisme kerja seluruh organ dalam kacau. Produksi hormon dan sebagainya tidak lagi alami. Ujung-ujungnya adalah sakit pada diri sendiri. Dengan kata lain kemarahan merusak diri sendiri. Suatu hal yang sia-sia.

Kemarahan yang kita lampiaskan pada orang tersebut membuat segala sesuatu kebaikan yang pernah kita berikan akan hilang sekejap. Ujungnya, hubungan antara kita dan orang tersebut tidak harmonis lagi. Banyak hal bentuk kerja sama akan terganjal oleh kemarahan yang tidak terkendali. Hal lainnya adalah bahwa kemarahan yang membabi buta akan membuat orang tersebut semakin tidak tahu kesalahan nya.

Mungkinkah energi kemarahan digunakan untuk hal positive?

Sangat mungkin. Perhatikan pernyataan di bawah ini:

‘Jangan biarkan kemarahan menaklukkan Anda. Sebaliknya, gunakan energi nya untuk mengangkat Anda; untuk menjadi lebih kreatif, efektif, dan efisien. Sesungguhnya, tidak ada energi yang lebih dahsyat daripada energi kemarahan. Janganlah menyia-nyiakan,gunakan energi itu untuk membuat hidup Anda menjadi lebih baik.’ 


(This is Truth That too is Truth by Swami Anand Krishna, www,booksindonesia.com ).

Mengikuti nafsu amarah membuat kita menjadi budak nafsu merasa hebat fan arogansi pun meningkat. Kerugian besar bagi pejalan spiritual. Tujuan kehadiran di bumi untuk memenggal ego. Merasakan sok kuasa dan menganggap orang lain lebih lemah dengan marah-marah membuat gagal menafikan ego. Betapa meruginya kita.

Dengan menyadari bahwa energi kemarahan merugikan kita, kita bisa menggunakan untuk hal yang kreatif, efektif dan efisien. Pergunakan energi marah untuk memberikan pemahaman pada orang yang kita marahi. Panggil dan berikan arahan dengan tepat agar orang yang kita marahi memhami kesalahannya. Dengan cara ini, kita membangunkan kesadaran dalam diri orang tersebut.

Pada akhirnya, orang tersebut sadar untuk memahami kesalahannya dan berbuat lebih baik di masa akan datang. Hubungan pun bertambah baik. Ia merasa berterima kasih atas arahan yang berguna bagi perkembangan dirinya.

Kita tidak menjadi budak ego atau nafsu; orang tersebut menjadi lebih baik di masa akan datang dalam melakukan pekerjaannya.

Semoga kita memahaminya.

Marilah belajar bersama dan saling mengisi….