Tiada yang namanya satu kali hidup. yang ada adalah, lahir – mati dan lahir – lagi, kemudian mati lagi. Semua hanya ulangan. Yang luar biasa, adalah bahwa hal ini hanya terjadi pada manusia. Menjadi manusia juga merupakan berkah utama, namun realitanya, banyak orang tidak menyadari akan hal ini. Terbukti banyak orang mensia-siakan kehidupannya selama di dunia.
Manusia merupakan makhluk yang berevolusi dari amuba ber sel satu. Terus berkembang menjadi tumbuhan dan kemudian hewan. Semua jenis kehidupan hanya dilalui dalam satu kali periode. Sang jiwa individu menciptakan dirinya sendiri untuk merasakan pengalaman mengenai rasa atau sensi menjadi makhluk ciptaan Nya. Boleh percaya, boleh tidak. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Mind…….
Mind manusia sangat komplek sehingga menciptakan karma atau hubungan timbal balik dengan sesama makhluk dan lingkungan. Mungkin ada yang bertanya, apa urusannya dengan lingkungan?
Hewan dan tumbuhan tidak ada yang berkeinginan untuk merusak demi memenuhi tuntutan kenyamanan badan dan kenikmatan lidah. Semakin tinggi derajat atau kesempurnaan mind, semakin komplek keinginannya. Ia sedang menciptakan suatu permainan agar tetap hidup di dunia. Permainan dari Sang Jiwa individu agar tetap eksis di dunia. Inilah ke-alpaan manusia dalam memhami tujuan keberadaannya di bumi.
Berbeda dengan tumbuhan dan hewan. Tingkat kompleksitas mind pada tumbuhan dan hewan belum berkembang secara utuh sehingga belum banyak keinginan. Semakin banyak keinginan semakin banyak masalah. Penderitaan terjadi ketika keinginan yang tidak terpenuhi. Derita inilah yang menjadi bibit kelahiran manusia kembali.
Mari kita perhatikan…..
Kita renungkan bersama. Buat catatan, dan tuliskan hal-hal yang menggembirakan dan yang membuat kita menderita. Dapat dipastikan bahwa catatan tentang penderitaan akan jauh lebih banyak. Resi yang mumpuni seperti Patanjali, beliau seseorang yang menuliskan tentang Yoga. Setelah itu, tiada seorang pun yang memahami Yoga seperti sang resi Patanjali.
Sebagaimana dijelaskan dalam buku Yoga Sutra Patanjali yang di transkreasikan oleh Anand Krishna, klesa atau derita yang selalu ada dalam memori merupakan booster pendorong manusia lahir kembali. Hal ini tidaklah mengherankan. Bukankah dalam kehidupan kita sehari-hari pun demikian?
Rasa sakit hati, kecewa, amarah, dan irihati lebih mudah kita ingat daripada hal-hal yang menyenangkan. Sebagai akibatnya, kita berupaya untuk membalasnya. Api dendam dan kemarahan lebih mudah menjadi pembangkit daripada api kasih sayang ataupun keceriaan. Tampaknya, inilah penyakit manusia.
So, kelahiran manusia disebabkan adanya penyakit. Dan bibit ini dapat cepat tumbuh subur. Inilah sebabnya manusia lebih mudah tertarik jika diajak untuk melakukan hal-hal yang buruk. Karena dasar atau penyebab utama kelahiran adalah bibit yang buruk.