Kecerdasan hukum alam
Mengamati keadaan sekitar, banyak kejadian yang menarik sebagai gambaran adanya bukti akan kecerdasan hukum alam. Ada sepasang orang tua memiliki seorang anak yang masih bayi. Yang menyedihkan adalah bahwa si anak yang baru berumur balita mengalami sakit yang cukup parah. Penyakit yang kadang jarang dijumpai. Kondisi rumah tangga orang tua yang hanya sedang-sedang membuat berat dalam pengeluaran biaya pengobatan anak tercinta. Banyak upaya telah dilakukan, namun belum membuahkan hasil yang menggembirakan.
Dalam semua ajaran tertuliskan pada kitab peninggalan para avatar dan para suci telah dituliskan bahwa sesungguhnya setiap orang menanggung akibat dari perbuatannya sendiri. Adalah salah besar bila kita masih saja berpendapat bahwa bila terjadi sesuatu pada anak, kemudian kita mengatakan bahwa ini akibat ulah si orang tua. ‘Tampaknya’ begitu, namun ada rumusan lain di balik itu.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Dalam kasus di atas, si anak harus mengalami penderitaan dalam bentuk penyakit sebagai akibat perbuatannya di masa lalu. Si orang tua juga harus merasakan penderitaan dalam memelihara anaknya. Ke dua orang tua yang harus merasakan penderitaan karena penyakit anaknya juga disebabkan oleh perbuatannya di masa lalu.
Hukum alam bekerja amat sangat rapi. Si anak mengalami penyakit sejak kecil memilih atau diatur oleh alam agar lahir pada sepasang orang tua yang harus merasakan kepedihan dalam memelihara anak yang sakit.
Dari peristiwa di atas kita harus waspada terhadap setiap perbuatan kita. Hukum alam sebab akibat tidak akan bisa dimanipulasi oleh manusia. Semua perbuatan kita telah tercata di alam ini, baik pikiran, ucapan serta perbuatan. Inilah yang disebut sebagai karma. Satu pun manusia tidak bisa lari dari hasil karma perbuatannya. Boleh saja jika ada yang tidak percaya adanya hukum karma, tetapi jika ingin keyakinan anda tidak terjadi, lakukan hal berikut di bawah ini:
‘Perlakukan orang lain sebagaimana dirimu ingin diperlakukan’
Akibat tinggalkan istriĀ
Kisah nyata lainnya di alami oleh seorang teman saya sendiri. Dan saya menyaksikan setelah mendengarkan pengakuan dari teman saya tersebut.
Ia memiliki istri. Telah berlangsung lebih dari 12 tahun, istrinya sakit. Sang istri tidak bisa duduk, hanya bisa berbaring. Dahulu sebelum sakit, istri teman saya sangat aktif. Bisa dibayangkan betapa berat derita teman saya, harus merawat istri yang hanya bisa tidur-tiduran.
Teman saya berkata bahwa ia bisa menerima keadaan ini karena ia pernah mendapatkan vision bahwa pada kehidupan terdahulu pernah meninggalkan istri serta anaknya begitu saja. Ia dahulu hidup di Thailand/Bangkok sebagai seorang penganut agama Budha. Ia meninggalkan istri serta anaknya untuk hidup di biara sebagai seorang pendeta. Saking excited nya untuk menjadi pendeta Budha, ia pergi begitu saja tanpa meninggalkan biaya hidup yang memadai bagi istri dana anaknya. Pada akhirnya, si istri dan anak mungkin hidup menderita sebagai akibat ulah suaminya.
Dengan menyadari serta yakin bahwa keadaan sekarang sebagai akibat ulahnya di masa lalu, teman saya dengan keterbukaan hati merawat istrinya sebagai upaya menanggung akibat masa lalu. Inilah yang dinamakan kesadaran. Sadar bahwa ia harus menanggung karma masa lalu. Sadar akan kecerdasan hukum alam dalam campur tangan mengatur peran kehidupan seseorang. Bila tidak ada kesadaran ini, ia bisa pergi meninggalkan istrinya. Namun, ia sadar bila melakukan hal tersebut, ia tetap harus lahir lagi untuk mengalami hal sama.
Demikian pula orang yang memiliki kehidupan yang baik dan nyaman. Inilah balasan baik dari kehidupan masa lalu. Hal sama juga terjadi pada para koruptor yang hidup sekarang ini. Karena perbuatan baiknya di masa lalu, ia mendapatkan kesempatan untuk di tempatkan yang memungkinkan untuk mendapatkan uang dengan mudah. Sayangnya, mereka yang melakukan tindakan korupsi tidak sadar bahwa bila kelak kemudian hari. Dalam kehidupan saat ini ataupun kelahiran setelah kematian, setiap perbuatan yang membuat orang lain menderita akan menimpa dirinya pula. Ia lupa bahwa tidak seorangpun bisa lolos dari jaring hukum alam.