Pencerahan

Samadhi atau Pencerahan, Keseimbangan dan berakhirnya kleśa atau duka-derita, berarti kita tidak terombang ambing oleh keadaan di luar diri yang sudah pasti berubah-ubah terus.

(Yoga Sutra Patanjali by Svami Anand Krishna, www.booksindonesia.com)

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Dulu saya berpikir bahwa yang disebut dengan Pencerahan adalah suatu yang hebat. Seorang yang terlah mengalamai Pencerahan bisa melihat segala yang tidak tampak. Bisa berhubungan dengan orang suci atau para guru yang telah meninggal. Bahkan seseorang pernah mengaku bisa berhubungan dengan Isa dengan Buddha atau para orang hebat yang telah meninggal dunia. Ternyata tidak demikian. Yang diakses hanyalah sisa fragment mind para orang suci. Pecahan mind ini bertebaran di alam raya. Yang bisa diakses oleh mereka yang memiliki frekuensi yang sama. Hanya seseorang yang bisa memiliki getaran yang sama bisa mengakses pecahan atau fragment para suci.

Berhubungan dengan Mind para suci

Mind ini bisa pecah karena tidak bisa melekat lagi antara satu dan lainnya. Perekat dari mind sehingga menjadi satu gumpalan adalah keterikatan pada alam benda. Ini sebabnya, mind para berserakan dialam raya. Pecahan atau fragment dari mind inilah yang bisa diakses. Untuk mengakses dibutuhkan getaran atau frekuensi yang sama juga. So, setelah memahami hal ini, maka saya tidak lagi bisa percaya bila seseorang yang pikiran dan perasaan atau mind orang biasa bisa berhubungan dengan pecahan mind para suci. Hanya mereka yang sudah sedikit atau bahkan bebas dari keterikatan terhadap dunia bisa berhubungan dengan mind para orang suci atau avatar.

Di samping itu, jangan percaya bila roh para suci bisa dihubungi. Badan halus atau astral orang suci tidak lagi ada. Mengapa? Karena badan halus atau astral terdiri dari mind, gugusan pikiran serta perasaan.

Sebagaimana disebutkan dalam buku Yoga Sutra Patanjali, bahwa Pencerahan atau Samadhi adalah Keseimbangan diri. Diri dalam hal ini adalah bukan diri sebagaimana yang dibentuk oleh lingkungan kita. Misal, si bapak A adalah seorang dokter atau bapak C adalah seorang pemuka agam yang hebat. Atau bapak B bergelar profesor yang tahu hukum ini dan itu. Semua identitas kita diberikan oleh lingkungan membuat diri lupa akan sejati Diri sendiri. Kita terbuai oleh lingkungan yang belum memahami identitas Diri Sejati. Identitas palsu ini yang membuat kita menderita.

Ketika kita menduduki suatu jabatan, kita dianggap seseorang hebat karena menduduki jabatan tertentu. Kita senang. Namun suatu ketika, karena ada masalah, kita dicopot dari jabatan tersebut. Karena kita terlanjur me-identikan diri dengan jabatan, kita mengalami post power syndrome. Kita mengalami penderitaan karena tidak lagi menduduki jabatan. Ini berarti, kita diombang ambingkan oleh sekitar kita.

Keseimbangan

Penderitaan ini bisa berakhir bila ada Keseimbangan. Seimbang berarti tidak terpengaruh oleh rasa suka dan duka karena alam benda. Hingar bingar di luar tidak mempengaruhi perasaan seseorang yang sudahmengalami  Pencerahan. Suatu benda dikatakan seimbang bila si benda tidak bergerak kekanan atau kekiri. Ke atas atau ke bawah.

Seseorang yang Cerah buka hidup di hutan. Mereka tetap berkarya, tetapi tidak lagi terpengaruh oleh identitas yang diberikan oleh lingkungan. Ia hanya sebagai SAKSI. Saksi atas kejadian di lungkungan kita.

Seseorang yang mengalami Pencerahan sadar dan bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri. Tidak perlu menjadi pembeli KAMBING HITAM untuk dikorbankan. Seseorang yang hidup dalam alam mimpi belum sadar bahwa baik suka maupun duka adalah selalu hadir bergantian. Dua muka mata uang yang tidak terpisahkan.