Menyimak kata ‘TERIMA KASIH’, saya baru menyadari betapa luar biasa leluhur atau siapapun yang memberikan arti begitu dalam. Bandingkan dengan kata ‘syukur’. Jika kita tidak memahami dari bahasa Indonesia, ‘terima-kasih’, mungkin kita tidak akan mengerti bagaimana kita menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan makna kata ‘terima – kasih’ bisa membuat seseorang melakukan tindakan besar atau ‘great attitude‘. Tindakan besar tidak perlu dihargai atau dipandang orang lain, tetapi bisa menjadikan diri kita besar karena perbuatan kita. Tampaknya sederhana, tetapi bisa memberikan kontribusi besar jika setiap orang mau melakukannya.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Misalnya, saat kita sadar bahwa tumbuhan memberikan kita kenyamanan untuk berlindung, kita semestinya mengucapan terima kasih. Ungkapannya, sirami dan sayangi pohon tersebut. Tidak memetiknya atau bahkan menebangnya secara sembarangan. Kita sudah menerima oksigen hasil metabolisme dedaunan dari pohon, sudah selayaknya kita membalasnya dengan cara memelihara dan memberi pupuk agar pohon tersebut semakin subur. Sebaliknya, pohon mendaur ulang karbon dioksida yang berasal dari buangan nafas kita. Suatu mekanisme alam yang harmonis.
Leluhur kita dahulu dikatakan animisme dan dinamisme karena dianggap menyembah pohon. Hal ini perlu diluruskan. Mereka tidak menyembah pohon. Mereka berupaya melestarikan pohon. Para leluhur kita berupaya mencegah orang agar tidak menebang pohon dengan cara sembarangan atau semaunya. Ketika ada orang akan menebang pohon diwajibkan untuk selamatan atau upacara. Tujuannya semata agar orang tidak sembarangan menebang pohon. Atau dengan cara menciptakan ketakutan dengan mengatakan bahwa pohon tersebut ada penunggunya. Tujuannya jelas, agar pohon tidak sembarangan ditebang. Karena para leluhur sadar bahwa dengan adanya pepohonan sumber air di sekitar pohon tetap terjaga. Air sangat dibutuhkan dalam kehidupan makhluk hidup.
Cara lain yang bisa diungkapkan ketika kita bisa makan ikan dari sungai. Kita terima kehadiran ikan dari sungai. Kita bisa merasakan lezatnya di lidah kita. Kita bisa sehat karena ikan bisa membuat tubuh terpenuhi kebutuhannya. Sebagai ungkapan syukur, kita mengasihkan atau memberikan perhatian pada sungai sebagai habitat hidup ikan. caranya? Janganlah membuang sampah sembarangan di sungai. Kita merasa memiliki kewajiban memelihara kebersihan dan kesehatan habitat ikan. Itulah balasan kasih kita pada ikan. Ikan juga memerlukan lingkungan yang nyaman sebagaimana manusia.
Saat kita terima berkah bisa beli mobil baru, misalnya. Berikanlah tumpangan pada mereka yang belum diberikan kesempatan sebagaimana yang kita telah terima. Itulah ungkapan rasa kasih kita. Memberikan kesempatan pada orang lain juga untuk menikmati kenyamanan bermobil dengan udara sejuk. Terima berkah diberi kesempatan bisa beli mobil baru, kasih atau berikan kenyamanan yang kita rasakan bagi orang lain juga.
Hal seperti ini bisa diterapkan terhadap segala pemberian yang sudah kita terima dari Sang Mahapemberi, dan kita balas dengan kasih kesempatan bagi orang lain juga.