Tidak disangkal lagi bahwa akan banyak banyak yang tidak mau percaya akan adanya sakit akibat kehidupan masa lalu. Karena kabanyakan orang tidak mau percaya bahwa hidup ini berulang kali. Masih banyak orang berpendapat bahwa hidup kan hanya satu kali. Mungkinkah???
Kita lupa belajar dari alam. Bukankah bentuk yang paling sempurna adalah lingkaran. Dengan kata lain, suatu kehidupan adalah berupa siklus yang berkaitan dengan kata cycle. Jelas ada hubungannya dengan kata circle atau lingkaran.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Ya, segala sesuatu di bumi merupakan daur ulang dari benda. Bukankah jika ada atau benda lahir/tercipta atau dibuat dapat dipastikan akan punah atau hancur. Sedangkan kehidupan berjalan terus. Hidup manusia berupa pengalaman. Pengalaman terdiri dari kejadian atau peristiwa. Peristiwa adalah hasil dari perbuatan. Sedangkan setiap perbuatan berupa aksi. adalah hukum alam, setiap ada aksi kemudian terjadi reaksi. So, tidak ada habisnya. Aksi dibalas reaksi.
Trauma masa lampau
Kembali pada masalah trauma akibat kehidupan masa lalu.
Silakan menyangkal sebagaimana anda inginkan. Itulah kebebasan anda. Sama juga, menuliskan tentang pemahaman saya adalah kebebasan saya juga. Anda salah kamar jika masuk ke tulisan saya. Silakan lanjutkan perjalanan. Tidak perlu ngomel…
Begitu orang meninggal dunia, berat badan orang meninggal berkurang kurang lebih 21 gram. Inilah yang disebut oleh orang umum sebagai roh. Roh terdiri dari pikiran. Akibat adanya pikiran terjadi perasaan dan emosi. Emosi dan perasaan merupakan lapisan mental/emosional.
Lapisan-lapisan diri manusia.
Lapisan paling luar yang bisa dijamah dan dilihat secara kasat mata disebut badan kasar.
Lapisan ke dua adalah lapisan energi. Level ini mempengaruhi stabilitas emosi seseorang. Jika energinya positip atau berlebih, ia akan menjadi seseorang yang suka berbagi. Ia memiliki kasih. Sebaliknya. Jika energi minus atau negatif, ia memiliki sifat irihati, pemarah, selalu minta perhatian, sedih dan sebagainya yang pada akhirnya membuat orang sakit.
Lapisan ke tiga adalah lapisan pikiran. Lapisan mental/emosional. Lapisan ini lebih bersifat permanen. Ketika seseorang dikatakan orang gila, ia terganggu pada lapisan ini. Jika dibandingkan dengan lapisan energi, boleh dikatakan lebih bersifat sementara. Namun demikian, jika energi tidak stabil dalam jangka waktu lama, maka akan menjadi gangguan pada lapisan ke tiga ini.
Lapisan yang lebih ke dalam atau tinggi lagi adalah lapisan intelegensia atau spiritual. Seseorang yang bisa stabil dalam lapisan ini, emosinya sudah lebih terkendali. Tidak mudah tergoyahkan.
Lapisan tertinggi adalah ketika orang tersebut sudah senantiasa dalam kesadaran Jiwa. Inilah akhir perjalanan.
Semua orang bisa mencapai lapisan terakhir, tergantung kemauannya.
Pada masa hidupnya, seseorang merasakan banyak pengalaman. Setiap pengalaman dapat dipastikan mengukir torehan pada lapisan emosi/mental. Atau pikirannya.
Saat seseorang meninggal, roh akan pergi meninggalkan badan. Karena masa kontrak di dunia sudah ekspire atau sudah habis. Maklum badan memiliki masa waktu tertentu di dunia. Roh yang terdiri dari pikiran, emosi, dan perasaan meninggalkan badan.
Segala rasa sakit yang mendalam begitu terekam dalam pikiran. Jika ditambah dengan rasa sakit perasaan, sakit fisik ini akan dirasakan pada saat kelahiran berikutnya.
Mengapa roh harus lahir?
Saya ibaratkan pada kejadian kita sehari-hari.
Suatu ketika kita pergi meninggalkan rumah ke suatu tempat yang cukup jauh. Ternyata, ada sesuatu pekerjaan yang harus diselesaikan. Mau tidak mau, suka tidak suka, pikirannya teringat dan ingin segera pula untuk menyelesaikan pekerjaan yang belum tuntas. Demikian juga dengan keinginan pikiran yang belum terlaksana. Si roh yang juga terdiri dari pikiran berisi keinginan yang belum tuntas. Maka, ia akan mencari badan baru untuk lahir.
Saat lahir, ia membawa memori atau file kehidupan sebelumnya. Roh atau badan halus berbentuk seperti manusia juga. Saat kembali lahir, jika ada trauma rasa sakit yang begitu membekas saat kehidupan sebelumnya pada lapisan mental/emosional, rasa sakit ini terbawa pada kelahiran berikutnya.
Ada suatu cerita menarik tentang hal ini.
Suatu ketika, ada seseorang yang merasakan sakit pada bagian dada. Segala pengobatan yang berbau medis sudah dilakukan. Lucunya, menurut diagnosa medis atau kedokteran, sama sekali tidak ada bagian yang sakit. Namun realitanya, orang tersebut selalu merasakan sakit. Secara fisik atau kasat mata, tidak ada bagian tubuh yang sakit.
Akhirnya, ia terpaksa pergi pada seseorang yang bisa menelusuri kehidupan masa lalu. Melalui hypnotherapy, kelahiran masa lalu bisa diketahui. Ibaratnya, saat di-hypno, orang tersebut diajak masuk ke file kehidupan masa lalu yang ada di bawah alam sadar.
Singkat kata, ternyata orang tersebut dahulunya meninggal karena ditombak. Dan karena rasa kesakitan yang amat sangat, rasa trauma sakit terbawa sampai kehidupan sekarang. Dengan menyadari akar permasalahan sakit, akhirnya ia bisa bebas dari rasa kesakitan yang dirasakan selama ini.
Hal yang sama, bisa terjadi pada lapisan psikis. Misalnya ada kasus seseorang wanita sulit bercinta dengan pria. Setiap kali kelamin si pria mulai menyentuh milik si wanita, tanpa dikendalikan akan merapat dan menolak kehadiran ‘benda asing’. Walaupun si wanita dalam pikirannya ingin, tetapi bagian bawah si wanita menolak.
Dalam kasus ini, besar kemungkinan ada kejadian yang menciptakan trauma pada bagian bawah si wanita. Singkat kata, bagian badan sensitif si wanita memiliki kecerdasan sendiri menolak kehadiran ‘sesuatu’ yang pernah menyakiti dirinya.
Inilah kecerdasan badan…
Jadi, setiap tubuh memiliki memorinya sendiri. Keinginan berhubungan si wanita pada saat ini. Tetapi bagian sensitif si wanita menyimpan trauma akibat masa lalu. maka ia menolak keinginan pikiran si wanita. Dua alam yang berbeda. Si bagian sensitif wanita mesti dilepaskan dari cengkeraman energi negatif akibat trauma masa lalu