Sedikit orang mau mempertanyakan hal ini. Kebanyakan dari kita telah nyaman dengan tipuan kehidupan. Cari titel tinggi kemudian cari duit yang banyak serta menikmati kenyamanan hidup. Kita tidak sadar bahwa keadaan yang demikian membuktikan bahwa kita belum hidup…

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Apa yang mesti hidup??? Jiwa.. Selama ini banyak orang tidak memperhatikan jiwanya. Sekolah tinggi, cari duit yang banyak, banyak rumah dan mobil mewah serta bisa makan enak merupakan pemuasan nafsu duniawi. Bahkan puasa pun di zaman ini bukan lagi bertujuan memuliakan jiwa. Sekedar mencari gelar sebagai seseorang yang berhasil puasa dalam sebulan tanpa batal. Hasilnya???? Korupsi dan penghinaan terhadap keyakinan lain semakin tinggi.

Kita lupa bahwa gelar, rumah mewah, gelang emas bertebaran serta makan enak masih saja berkaitan dengan badan. Bagaimana dengan jiwa??? Tetap saja terpenjara, bahkan semakin terpuruk. Coba saja lakukan survei sedikit. Tanyakan pada orang sekeliling kita, apa tujuan hidupnya?

Dapat dipastikan jawabannya dikaitkan dengan badan. Mungkin ada yang menjawab, memuliakan agama. Bagaimana mungkin agama dimuliakan jika jiwa sendiri saja terpuruk. Memuliakan agama berarti membela agama. Agama yang eksis saat ini adalah sebuah institusi. Lembaga agama. Hanya suatu lembaga yang bisa dimuliaan dan dibela.

Ada yang menjawab, berbuat kebaikan. Berbuat kebaikan terhadap siapa?? Berbagi rejeki agar orang lain hidup sejahtera. Hidup sejahtera berkaitan dengan badan. Berdakwah agar orang lain semakin mencintai agamanya. Jawaban yang klasik. Untuk berbagi agar orang lain sadar akan tujuan hidupan, kita sendiri mesti tahu, mengapa mesti ada di bumi.

Asal muasal mengapa berada di bumi saja masih bingung, bagaimana bisa  tahu tujuan hidup?

Boleh saja berteriak dan memaki pada orang lain bahwa dirinya paling benar. Agamanya paling benar. Agamanya paling baik dan setelah meninggal pasti masuk surga. Namun, kita mesti ingat bahwa tiada seorang pun yang menjamin hal tersebut. Bagaimana mungkin, aku sudah melakukan segala ritual yang diperintah agama? Diperintah oleh pemuka agama mesti sedekah agar dapat rejeki semakin banyak?

Lha, sadarkah kita bahwa jika ada pemuka agama yang meminta kita untuk bersedekah agar rejeki semakin banyak sedang menjerumuskan kita ke hal duniawi lebih dalam? Sedekah yang kita berikan bagaikan seorang pedagang. Cara berpikiran selama ini telah semakin menjadikan manusia tenggelam ke alam dunia. Jelas jiwa semakin mati. Kita belum hidup. Kita masih tertidur.

Segala sesuatu ibadah atau ritual yang masih dibarterkan dengan hadiah atau reward semakin menjerumuskan jiwa yang mulia pada badan kita ke titik paling dalam. Sang jiwa mulia semakin terpuruk. Mengapa??? Karena ego kita membengkak.

Segala tujuan hidup yang masih dikaitkan dengan orang lain semakin menjadikan jiwa dalam diri kita semakin terbenam. Kita belum menjadari percikan ilahi yang ada dala diri. Kita masih saja memberikan makan pada serigala ego…