Bagaimanakah ciri negara maju secara fisik?
Ketika hal ini saya tanyakan pada seseorang, orang tersebut menjawab bahwa negara maju adalah seperti ini dan itu. Ini dan itu selalu saja dikaitkan dengan teknologi, bangunan infrastruktur yang ‘wah’. Robot, komputer yang canggih, dan kota yang gemerlap…. Dan sebagainya yang ‘tampaknya’ luar biasa.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Bagi saya definisi atau ciri suatu negara dapat dikatakan maju bila negara tersebut bisa menyediakan fasilitas air bagi warganya secara memadai, baik secara kuantitas maupun kualitas secara murah. Bahkan mungkin gratis. Mengapa???
Air adalah kebutuhan utama bagi warga atau masyarakat untuk survive, bertahan hidup. Tiada satupun makhluk bisa bertahan hidup tanpa kehadiran air. Air adalah sumber kehidupan. Ketika suatu negara mampu memenuhi kebutuhan yang satu ini, negara ini dikategorikan negara maju.
Pengelolaan tata air agar tidak banjir bukan hal yang mudah. Adanya drainase secara terintegrasi di seluruh wilayah perkotaan bisa terwujud jika Perencanaan Tata ruang dan Kota terlaksana secara terpadu dan utuh. Bangunan drainase secara terpadu di seluruh wilayah dapat membebaskan suatu daerah kota bebas dari banjir.
Warga atau pemerintahan seperti ini sadar bahwa ketidakbenaran pengelolaan pembuangan air mengakibatkan terjadi genangan. Adanya genangan atau bahkan banjr bisa menjadi media penyebaran penyakit. Jika warga suatu kota rentan terhadap penyakit, banyak biaya terbuang dan berakibat turunnya produktvitas warganya.
Untuk menyediakan air bagi warga atau rakyatnya, pemerintah mesti memahami bahwa hubungan air dengan tanaman merupakan hal utama. Pemerintah harus memelihara daerah tangkapan air atau water catchment area. Tanpa adanya wilayah penyimpanan air yang baik, air hanya akan ada dipermukaan dan hilang dengan cepat. Berkurangnya pohon berakibat terjadinya bencana longsor.
Inilah kesadaran secara menyeluruh adanya hubungan manusia dengan alam.
Inilah kesadaran manusia akan kesadaran hidup berketuhanan. Tuhan bukan lagi sosok yang nun jauh disana. Tuhan yang ada dalam setiap insan membuat seseorang berprinsip bahwa:
Perlakukan orang lain sebagaimana dirimu ingin diperlakukan.
(Inilah intisari berketuhanan)
Kesadaran hubungan antara manusia dan lingkungannya membuktikan bahwa mereka masyarakat dalam apliksi beribadah. Ibadah menjadi laku keseharian. Bangsa seperti ini tidak lagi mementingkan rumah ibadah untuk ibadah atau ritual sembahyang bersama. Mereka menganggap bahwa ibadah merupakan urusan pribadi. Dan urusan pribadi hanya dilakukan di rumah masing-masing, tidak butuh mencari umat dan dipamerkan.
Tampaknya mereka juga sadar bahwa adanya tempat berkumpul dengan jumlah massa tertentu bisa menjadikan sumber perselisihan. Aplikasi ibadah dilakukan dalam bentuk kesadaran hidup sehat dan menjaga hubungan antara manusia dan lingkungan secara harmoni
Hal seperti ini bisa ditemukan di suatu peradaban Shindu, Mohenjo Daro dan Harappa. 2 kota yang ditemukan reruntuhannya sekitar 4500 an tahun yang lalu di wilayah Pakistan sekarang.
Drainase perkotaan yang tertata rapi sebagai upaya agar air tidak menggenang tampak pada reruntuhan kota di Mohenjo Daro dan Harappa. Setiap rumah telah memiliki kamar mandi serta jamban keluarga. Selain itu, di lantai 2 juga ada jamban. Artinya bahwa mereka telah memiliki instalasi pembuangan air sebagaimana yang dikenal saat ini. Mereka telah memiliki teknologi kesehatan lingkungan yang tinggi.