Dekonsentrasi

Tepat sekali. Meditasi bukanlah konsentrasi. Meditasi bertujuan untuk dekonsentrasi atau pembuyaran konsentrasi. Konsentrasi berarti pemusatan pada sesuatu. Seseorang yang masih memikirkan suatu peristiwa yang terjadi di masa lalu, ia akan menderita. Misalnya, ia masih saja mengingat suatu kejadian yang membuatnya sedih di masa lalu. Selama ia belum move on, ia akan terus menderita. Ia masih fokus atau konsentrasi pada masa lalu.

Atau seseorang yang terlalu memikirkan masa akan datang, ia akan merasakan kecemasan dan kekhawatiran terhadap sesuatu yang belum tentu terjadi. Ia terjebak pada pikiran akan datang, hal ini juga akan membuatnya menderita. Ini juga dapat disebutkan sebagai keadaan konsentrasi. Meditasi membuat seseorang hidup dalam kekinian. Ia terbebaskan dari pikiran masa lalu atau jebakan pikiran masa datang.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Seseorang yang bisa hidup dalam kekinian akan senantiasa bersyukur. Saat itu, ia merasakan kebahagiaan. Penderitaan tercipta bila seseorang belum terbebaskan dari keinginan yang berlebihan. Dapat dipastikan bahwa seseorang tidak bakal terbebaskan dari keinginan. Selama kita hidup, selama itu pula kita memiliki keinginan. Tetapi yang membuat seseorang menderita adalah bila ia diperbudak oleh keinginan yang berlebihan. Siapa yang tidak butuh atau ingin uang? Tetapi bila dalam benak kita hanya uang dan uang saja, kita menjadi budak materi. Ia akan menderita.

Dekonsentrasi dibuthkan bagi kita yang dewasa. Sebalikan, seorang anak butuh konsentrasi. Oleh karenanya dalam hal ini meditasi ditujukan untuk membangun konsentrasi.

Konsentrasi bagi anak

Bagi seorang anak, meditasi dibutuhkan untuk meningkatkan konsentrasi. Sebaliknya, bagi orang dewasa, meditasi dibutuhkan untuk me-dekonsentrasi. Mengapa???

Seorang dewasa tidak bisa rileks atau santai karena pikirannya begitu terkonsentrasi pada suatu keadaan, baik masa lalu maupun masa akan datang. Meditasi membutuhkan rileksasi. Konsentrasi mencitptakan ketegangan, tidak rileks. Hanya saat rileksasi, intelektual bisa bertransformasi menjadi intelejensia. Bagi seorang dewasa yang sudah penuh pikirannya dengan banyak hal, pemusatan pada pikiran atau konsentrasi akan membuatnya lelah. Ia membutuhkan dekosentrasi agar membuat otaknya beristirahat.

Anak-anak belum banyak menggunakan pikiran. Pada umumnya, mereka sulit melakukan konsentrasi. Ketiadaan konsentrasi atau tidak adanya fokus pada sesuatu membuat dirinya tidak bisa belajar dengan baik. Oleh karenanya, meditasi dibutuhkan untuk membantu terjadinya konsentrasi. So, inilah bukti bahwa meditasi tidak konsisten. Inkonsistensi, itulah sifat meditatif. Meditatifness berarti menyesuaikan diri secara tepat dalam berbagai keadaan.

Memang lucu. Saat anak, meditasi dibutuhkan untuk meningkatkan konsentrasi agar bisa menangkap pelajaran yang diberikan oleh guru. Sedangkan bagi dewasa, meditasi dibutuhkan untuk dekosentrasi.