Dulu saya menolak keras pernyataan ini… Sekarang dengan berkembangnya pemahaman, saya sangat menyetujui seruan ini…
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Kafir berasal dari kata khufur. Yang berarti tertutup hatinya terhadap kebenaran. Tentu kebenaran universal. Kebenaran yang bermanfaat bagi orang banyak. Kebenaran ini adalah kebenaran mutlak. Kebenaran yang bersifat memberikan manfaat bagi orang banyak dan semesta. Kebenaran ini tentu bersifat selaras atau harmoni dengan semesta. Bukan kebenarana untuk golongan tertentu. Atau kelompok tertentu. Atau kebenaran bagi per-orangan.
Mereka yang khufur atau tertutup hatinya memang pantas dihabisi. Namun, TUNGGU dulu!!!! Lihat dulu diri kita.. Apakah kita sudah terbuka hatinya??? So, jika tidak atau belum terbuka hatinya, berarti yang dihabisi adalah diri sendiri… Maksud saya yang mesti dihabisi adalah KEBODOHAN diri sendiri. Lakukan ini terlebih dahulu, baru anda bisa memiliki kekuatan untuk menghabisi kebodohan atau ke khufuran orang lain. Jangan terburu nafsu menghabisi kebodohan atau ketertutupan kati orang lain sebelum menghabisi ketertutupan atau kebodohan diri sendiri….
Inilah yang saya tangkap dari beberapa kali perintah dari suatu kitab suci yang dibawakan oleh Baginda Rasul SAW. Baru terjadilah yang di maksudkan berita gembira oleh Baginda Rasul SAW, RAHMATTAN LIL ALAMIN….. Baginda Rasul SAW seorang yang bijak dan rendah hati. Beliau sadar sepenuhnya bahwa sebelum membantu orang lain untuk membasmi kebodohan atau ketertutupan hati, tentu yang bisa di atasi atau dibereskan adalah kebodohan diri sendiri. Karena hanya kita yang mampu mengatasi atau menghabisi ke-khufuran diri sendiri. Tiada seorang pun mampu membasmi kebodohan sendiri kecuali kita sendiri. Orang lain sekedar memberikan saran masukan bagaimana caranya. Eksekutornya? Ya kita sendiri…..
Jangan menyalahkan orang lain jika kita tetap bodoh. Tetap tertutup hatinya terhadap pemikiran yang universal. Kebhinekaan, Keanekaragaman. Inilah kebesaran Dia yang Maha Besar. Dengan membesarkan hati kita, meningkat pula rasa percaya diri terhadap keagungan dan kebesaran Nya.
Selama ini kita terburu nafsu ingin menghabisi kebodohan orang lain. Kita lupa bahwa saat masih ada kata kafir/khufur atau kebodohan itu dalam hati kita, berarti kita sendiri belum terbebaskan dari kebodohan. Kita lah pencipta. Kitalah pemelihara. Dan kitalah pemusnah kebodohan itu sendiri. We are GOD.Generator.… Organizer…… and Destroyer terhadap kebodohan sendiri……………
Ayat yang indah dari suatu kitab suci:
“JIKA DI BUMI INI HATIMU BUTA/TERTUTUP, JANGAN BERHARAP DI ALAM SETELAH KEHIDUPAN HATIMU TERBUKA. YANG TERJADI BAHKAN LEBIH TERTUTUP LAGI”
KIra-kira seperti inilah makna dari ayat yang disampaikan…. Memang saat di kehidupan inilah kita bisa membuka mata hati. Karena ketertutupan hati disebabkan oleh nafsu ke duniawian. Dan tentunya hanya di buka atau dilepaskan dari tempat kita memperolehnya. Bumi….
Salam membasmi ke-kafiran diri kita sendiri……