Kentut lebih bermanfaat
Kentut lebih bermanfaat daripada pikiran, ucapan serta perbuatan yang tidak konstruktif. Banyak dari kita sering memberikan komentar di sosmed tanpa sadar bahwa komentar kita tidak menciptakan kedamaian. Lebih parah lagi kita melontarkan komentar yang merusak. Ini bukan meditasi.
Meditasi adalah Gaya hidup atau life style yang berkesadaran. Berkesadaran artinya atentif terhadap apa yang dipikirkan, diucapkan serta dilakukan agar tidak mengganggu orang lain, khususnya dan makhluk serta lingkungan pada umumnya. Meditasi bukanlah duduk diam kemudian tidak melakukan yang bermanfaat bagi sesama.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Manfaat Kentut
Kata kentut kedengarannya menjijikkan, tetapi kita lupa bahwa sesaat setelah seseorang dioperasi, sang kentut pun diharapkan kehadirannnya. Setelah orang yang dioperasi bisa buang angin, maka si dokter pun lega. Katanya angin memang harus dibuang. Bila tidak bisa keluar, maka usus bisa menyerap racun yang terkandung dalam kentut. Silakan baca ini.
Kita sering mendengar bahwa seseorang yang tidak bisa kentut akan merasa gelisah. Memang kentut bermanfaat bagi kita. Silakan baca ini. So, sesuatu yang kita anggap buruk sesungguhnya belum tentu buruk. Sebaliknya, sesuatu yang tampaknya baik belum tentu menciptakan kedamaian.
Perhatikan Pikiran
Kita terlalu banyak melihat keburukan orang lain. Semakin banyak kita melihat atau memberikan komentar terhadap orang lain, semakin menunjukkan atau membuktikan bahwa kita semakin jauh dari Tuhan. Walaupun kita rajin berdoa serta ‘katanya’ bersedekah, tetapi bisa saya mataran sedekah serta ravijn beribadah tidak akan bermanfaat bagi kita.
Semakin banyak kita melihat ke luar, semakin sedikit energi yang kita miliki untuk memperbaiki diri. Memperbaiki diri berarti mengamati pikiran kita agar tidak mencelakai orang lain Memperbaiki diri butuh energi yang amat besar. Janganlah kita memboroskan energi hanya untuk mengamati orang lain.
Bila terhadap kita tidak saja bermanfaat, apalagi terhadap orang lain. Pikiran serta Japan adalah getaran. Getaran pikiran buruk akan membuat kita sakita. Jadi sesungguhnya sebelum membahayakan orang lain, pikiran buruk akan merusak diri kita. Saat kita mulai berpikir buruk, saat itu kita sedang menciptakan penyakit pada diri kita. Pikiran atau emosi memberikan pengaruh terhadap cairan dalam diri kita. Silakan baca hasil penelitian Masaru Emoto.
Bukan Orang lain
Saat kita bisa mengucapkan hal yang buruk atau jelek, sesungguhnya kita sedang membuktikan bahwa kita memiliki keburukan tersebut. So, karena keburukan itu sudah ada dalam kantong kita, maka kita bisa melontarkan. Kembali saya ingatkan seorang wanita suci, Rabiah Aldawiyah.
Ketika searing temannya bertanya: ‘Mengapa katu tidak bisa membenci setan?’ Jawabnya: ‘Dalam hatiku hanya berisi Kasih terhadap Tuhan, aka tidak memiliki kamus kata setan.’
Singkat kata, bila kita bisa melontarkan ucapan atau perbuatan yang mengandung keburukan, bukan orang lain yang buruk , tetapi diri kita yang suka menabung hal yang buruk atau merusak.