Pada umumnya manusia sangat mudah mengalami kesetanan ketimbang ketuhanan. Karena memang ke duanya berangkat dari pemahaman yang berbeda. Kesetanan adalah bentuk emosi. Sementara ketuhanan adalah rasa. Banyak orang seringkali sulit membedakan antara emosi dan rasa. Emosi terjadi karena adanya pemicu dari luar. Sementara rasa murni dari dalam diri. Dan itu secara alami terbawa sejak lahir…… Itulah berkah ilahi..

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Kesetanan yang berupa emosi terjadi karena bentukan lingkungan. Ini sangat wajar karena kebanyakan dari kita hidup di tengah masyarakat yang tidak sadar. Tidak tahu bahwa manusia itu datang ke bumi ini untuk meningkatkan kualitas jiwa. Yang terjadi dicekokin agama. Padahal orang yang beragama belum tentu bertuhan. Tetapi manusia yang hidup dalam ketuhanan dapat dipastikan beragama. Emosi terjadi karena adanya sinkronisasi antara kondisi hati dalam diri dan pemicu dari luar. Jika saja kondisi hati tidak dalam keadaan negatif, sehebat apapun pemicu dari luar tidak bakalan menjadikan manusia kesetanan. So, benahi keadaan hati terlebih dulu baru memperbaiki keadaan di luar. Tidak mungkin seseorang memperbaiki keadaan di luar tetapi kondisi hatinya masih amburadul. Emosi adalah energi yang terbentuk dan menggumpal di hati kita.

Seseorang tampaknya tenang, tetapi tiada seorangpun tahu suatu saat akan terjadi ledakan yang dahsyat sehingga seperti kesetananpun terjadi. Bisa saja seseorang menjadi pembunuh berdarah dingin saat istrinya terganggu. Karena memang jiwanya sakit akibat pendaman emosi yang menumpuk. Ataupun karena anaknya diganggu. Ataupun pemicu yang lain, walau sekecil apapun. Negativitas energi dalam hati tidak dapat dibersihkan hanya mendengarkan ceramah saat pergi ke tempat-tempat ibadah. Harus disalurkan melalui Katarsis. Suatu cara untuk melampiaskan kejengkelan. Istilah ini sangat dikenal baik oleh para psikolog. Tetapi mereka sendiri jarang mempraktekkan.

Emosi bukanlah jati diri manusia. Sayangnya banyak orang tidak menyadari hal ini. Sehingga banyak orang yang saya kenal dengan bangga mengatakan bahwa ia tidak dapat memaafkan si A. Sampai kapanpun. Inilah emosi…… Dan sesungguhnya emosi ini bisa dilenyapkan karena bukan alami bawaan manusia.

Rasa adalah bawaan alami manusia. Tetapi rasa ini tertutup oleh kenginan yang berwujudkan nafsu. Suatu keinginan adalah bentuk kebutuhan yang berlebihan. Kebutuhan ini sangat terbatas, tetapi keinginan tidak terbatas. Dari Mahatma Gandhi :” BUMI INI MAMPU MEMENUHI KEBUTUHAN SEMUA ORANG TETAPI TIDAK AKAN BISA MEMENUHI KEINGINAN SATU ORANG”

Begitu hebatnya keinginan manusia. Sampai-sampai ia jadi budak keinginan. Ketuhanan berasal dari rasa sejati manusia. Ia tersembunyi dalam hati. Ia sesungguhnya sudah ada dari awal terbentuknya manusia. Inilah bekal Ilahi. Rasa sejati ini tertutup oleh pergaulan yang tidak menunjang. Rasa sejati ini tidak perlu dicari. Cukup singkirkan keinginan-keinginan yang tidak menunjang perkembangan bathin. Demikian juga Tuhan. Tidak perlu dicari. Dia sudah ada dalam setiap diri manusia. Dia tertimbun di balik keinginan manusia yang cenderung menjadikan dirinya setan. Jadi setan hanyalah bentuk pikiran yang serakah dan tidak kenal puas. Bahkan sesungguhnya ia lebih buas dari hewan. Hewan sebuas apapun tidak bakal memangsa anaknya. Manusia akan memangsa anaknya dengan cara mengorbankan sebagai budak nafsu seksualitasnya.

Lebih mudah mengalami kesetanan daripada ketuhanan. Karena dasar manusia lahir adalah beban pikiran. Sesungguhnya banyak manusia yang sudah mengalami ketuhanan. Hanya porsinya sangat sedikit jika dibandingkan yang mengalami kesetanan. Mengapa??? Karena manusia lahir ke dunia disebabkan kecacatannya. Ini yang disebut penyakit inti. Penyakit bawaan dari alam sono. Inilah penyebab utama kelahiran. Penyakit yang lain bukan penyakit inti. Dari masuk angin sampai tumor ganas yang mengancam jiwapun bukan penyakit inti. Tujuan kelahiran adalah menghapuskan penyakit inti. Penyakit inti ini terjadi karena adanya hukum sebab-akibat…..

Rasakan ketuhanan……..

Lenyapkan kesetanan……………

Ke duanya adalah pilihan. Dan bukan karena kehendak Ilahi. Jika anda menganggap itu karena kehendak Tuhan, berarti anda memang tidak mengenal Tuhan…….

Itu karena kebodohan dan kemalasan kita sendiri…..