Banyak laku sembahyang dan ritual wirid atau dzikir dilakukan, tetapi banyak orang masih bingung, apakah sembahyangnya diterima atau tidak oleh Tuhan? Hal ini dengan mudah bisa dirasakan oleh setiap orang. Saat hati bahagia dan ceria serta bisa bersyukur terhadap segala sesuatu yang sudah dimiliki saat ini, doamu terkabulkan sudah…

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Sebelum kita membicarakan tentang hal tersebut di atas, kita mesti memahami terlebih dahulu apa tujuan manusia berada di bumi. Apakah untuk meraih kenyamanan dunia atau menggapai sesuatu hal yang tidak lagi bersifat materi atau duniawi.

Jika orientasi kita masih untuk menggapai kenyamanan dunia, lupakan sembahyang dan dzikir atau doa. Yang diperlukan bukan doa atau sembahyang. Yang diperlukan untuk menggapai materi sebanyak mungkin adalah ilmu pengetahuan. Mengapa??? Karena harta dunia bisa diperoleh hanya dengan menggali ilmu pengetahuan. Keberadaan kita di dunia bukan untuk mencari harta benda serta kenikmatan dunia.

Keberadaan kita di dunia untuk membebaskan diri dari belenggu alam materi. Hidup dalam kesadaran bahwa tujuan kita berada di bumi untuk membebaskan jiwa kita dan menuju kebersatuan dengan Sang Jiwa Agung. Kepada Nya lah kita bersumber. Oleh karena itu, sembahyang serta doa semestinya ditujukan untuk membebaskan jiwa dari jebakan pikiran.

Jika doa kita semata untuk mencari harta, akhirnya pikiran kita hanya terisi bagaimana mencari harta sebanyak mungkin. Akibatnya sangat fatal. Pikiran kita akan semakin melekat pada dunia. Pikiran bersifat materi. Tergantung apa yang dipikirkan. Semabahyang  dan doa yang dilakukan hanya sia-sia.

Jika yang dipikirkan hanya materi, maka pikiran kita juga berkecenderungan bersifat ke arah materi. Pikiran yang bersifat materi tidak lagi selaras dengan elemen alam. Apabila pikiran kita tidak bisa berpola pikir selaras dengan elemen alam, saat kematian tiba, materi pembentuk pikiran tidak bisa terurai. Akibatnya?

Bisa diduga dan diramalkan bahwa jiwa kita akan tetap terpenjara dalam alam pikiran. Tidak akan bisa bebas dan menyatu dengan Sang Sumber Agung. Jika jiwa masih terperangkap dalam pikiran, tak pelak lagi bahwa nantinya sang pikiran mesti mencari badan baru untuk memperbaiki kesalahan saat kehidupan terdahulu.

Suatu proses alam yang sangat wajar dan logis…

Dari alam bumi ke alam bumi…..