Sadguru adalah guru sejati. Guru berarti seseorang yang mengusir kegelapan, ketidaktahuan. Seorang Guru sejati tidak akan memperbudak muridnya. Ia tidak berkepentingan mencari pengikut atau massa. Murid bermakna ‘murad‘. Seseorang yang memiliki tujuan tunggal. Apakah tujuan tunggal kelahiran manusia?

Dalam buku Dvipantara Yoga Sastra by Anand Krishna, www.booksindonesia.com dituliskan bahwa:

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Para Resi dan Bijak dari Peradaban Kuno Sindhu, Shintu, Hindu, Indus, Indies, Indo mengatakan pada kita bahwa tindakan kreatif paling agung adalah transformasi kecenderungan hewani dalam diri menjadi kualitas Ilahi.’

So, tujuan tunggal kehadiran manusia di bumi adalah untuk mencapai Tindakan Kreatif paling Agung, transformasi diri dari kecenderungan hewani menjadi kualitas Ilahi.

Kecenderungan Hewani

Kecenderungan hewani adalah keadaan manusia yang menuhankan kenyamanan indera. Keinginan kita untuk memuaskan nafsu kita bagaikan sifat hewan. Inilah sifat yang diperoleh dari otak mamalia atau limbik. Bisa juga disebutkan sebagai batang otak. Makan/minum, seks dan kenyamanan tubuh adalah sensasi badaniah. Kecenderungan seperti ini terjadi ketika kita mengelus-elus anjing. Ia sangat nyaman dengan usapan kita. Juga saat anjing makan yang sesuai dengan selera lidah pencecapnya, ia makan dengan lahap. Hewan juga memiliki kebutuhan berhubungan dengan lawan jenisnya, seks.

Dan semuanya tersimpan dalam memori batang otak atau limbik. Kita semua mewarisi kehewanian dari batang otak mamalia. Tidak heran bila insting hewani kita menonjol. So, jika kita terus memperturutkan naluri hewani, transformasi diri sebagai tindakan kreatif paling agung tidak tercapai. Adalah keadilan Tuhan bahwa otak kita terdiri dari dua, limbik atau batang otak dan Neo-Cortex, inilah otak baru manusia yang digunakan untuk sarana transformasi. Neo-Cortex adalah otak yang hanya ada pada manusia. Bagian ini yang mengolah segala sesuatu yang bersifat keilahian.

Kualitas Ilahi

Kualitas Ilahi berarti memasuki wilayah kemanusiaan. Kemanusiaan adalah sifat Ilahi, meninggikan keilahian dalam diri manusia. Tidak lagi hanya mementingkan kenyamanan indra. Seseorang dikatakan berkualitas Ilahi bila seluruh pikiran, ucapan dan tindakan mengutamakan kepentingan makhluk hidup. Bukan kenyamanan badan sendiri.

Terwujudnya transformasi ini bisa terjadi dengan bimbingan seorang sad Guru. Mungkin banyak yang membantah bahwa bisa koq tanpa guru pembimbing. Pertanyaannya: ‘Adakah latihan yang bisa menyentuh jiwa keilahian dalam diri kita?’

Latihan yng dilakukan selama ini hanya sebagai upaya persiapan untuk membuka diri. Latihan berguna untuk melenyapkan karat ketidaktahuan. Dengan hilangnya karat ketidaktahuan, setelah kesiapan diri terjadi. Keterbukaan diri karena hilangnya karat telah memenuhi diri sendiri. Kemudian baru hadir seorang Sadguru yang menarik keluar Keilahian yang selama ini tersembunyi karena manusia dikuasai oleh limbik atau batang otak.

Kehadiran seorang sadguru bagaikan magnet. Seorang murid bagaikan besi yang berselimut karat ketidaktahuan. Saat besi menjadi bersih, saat itu ia bisa menjadi magnet bila terus menerus berdekatan dengan magnet sesungguhnya, Sadguru. Guru sejati. Kehadirannya merupakan berkah terbesar dalam kehidupan ini.

Tidak adapun satu latihan atau ritual yang bisa membangunkan keilahian dalam diri kita. Hanya mereka yang sudah terbuka Keilahiannya bisa menarik keluar keilahian dalam diri seseorang. Itulah seorang Sad Guru. Guru sejati yang tidak sedikitpun harapkan sanjungan dan pujian. Seorang guru sejati tidak butuh pengikut banyak.

Adalah pandangan yang keliru bila kita sedang mengabdikan diri pada seorang guru kemudian menganggap segala sesuatu yang diperintahkan pada kita untuk kepentingan seorang Sad Guru.

Ikuti dan lakukan seremonial dan latihan yang diperintahkan seorang guru, namun bisa tidaknya seorang murid menggapai tujuan akhir sangat dipengaruhi oleh kualitas si murid. Semua latihan dan ritual sebagai upaya persiapan untuk ‘meminggirkan ego’ Selama ini ego menjadi hijab atau penghalang utama bagi keluarnya jiwa. Saat ego sudah terpinggirkan, pintu terbuka sehingga memungkinkan untuk terjadinya pertemuan agung antara jiwa seorang murid dan Sadguru.

Seorang Sadguru memiliki jiwa yang sudah mengalami Keilahian. Yang sering disalah fahami adalah bahwa seorang guru memperbudak muridnya untuk melakukan ini dan itu. Pada hal tujuan utama dari seorang Sadguru adalah untuk memenggal sang ego atau dengan kata lain membuka pintu hijab atau membersihkan karat agar memuluskan terwujudnya pertemuan Agung.

Itu pemahaman saya. Jika ada pembaca merasakan bahwa hal tersebut tidak benar, bacaan atau artikel ini bukan untuk anda. Sayang anda telah membuang waktu untuk membaca artikel ini.