Sains dan Spiritual
Sains dan Spiritual mempunyai titik temu. Sains adalah ilmu pengetahuan. Bagi banyak orang hal Sains dan Spiritual dianggap tidak memiliki titik temu. Sains dianggap suatu ilmu pengetahuan tentang materi dan energi. Namun 2500 tahun yang lalu, seorang Biddha Sidharta Gautama sudah mengatakan bahwa pikiran atau mind pun merupakan dhatu atau materi.
Namun jika spiritual diidentikan sebagai keyakinan atau kepercayaan tertentu, maka ke duanya tidak bakal ada titik temu. Keyakinan atau kepercayaan tertentu menganggap bahwa kebenaran yang dimiliki oleh keyakinannya adalah absolut atau tidak terbantahkan. Sedangkan dari sisi pemahaman spiritual, banyak sisi kebenaran yang kontekstual dengan realita kehidupan sesuai dengan jamannya.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Kita semua menyadari bahwa materi juga energi. Energi yang terpadatkan. So, sesungguhnya materi dan energi adalah satu hal yang sama. Para saintis senantiasa berkata bahwa suatu ilmu pengetahuan bisa disebutkan sebagai ilmu pengetahuan atau sains bila bisa dibuktikan melalui suatu proses pembuktian secara ilmiah.
Seorang genius yang sudah diakui oleh dunia, Albert Einstain suatu ketika mengatakan bahwa kita semua disatukan oleh satu medan energi yang sama. ‘Unified field of Energy‘ Sedangkan para spiritualis mengatakan bahwa kita semua bisa hidup bila dan bila berada dalam Sang Maha Hidup.
Bila ingin menjadi seorang sains sejati, janganlah berhenti pada satu titik. Terus lakukan penggalian sampai tidak ada lagi jawaban, maka anda akan menjadi seorang spiritualis sejati juga.
Energi = Kehidupan
Ada energi ada kehidupan. Tanpa energi tiada kehidupan. keberadaan energi sudah diakui oleh para saintis. Adanya energi listrik sebagai katalisator yang bisa nyatukan hidrogen/H dan Oksigen/O2 menjadi air. Keberadaan aliran energi listrik bisa digunakan untuk memisahkan air menjadi hidrogen dan oksigen.
Adanya prana atau daya hidup membuat menusia bisa bergerak dan hidup. Prana bukanlah napas. Tetapi tanpa pengaturan napas atau keluar masuknya napas atau oksigen ke dalam tubuh, manusia tidak bisa hidup.
Api terbentuk karena gesekan dua benda keras. Akibat gesekan atau benturan dua benda keras timbul percikan api. Kehidupan ada karena adanya konflik atau stress dalam diri manusia. Konflik merupakan benturan.
Sebab – Akibat
Dalam bidang sains sudah diakui bahwa reaksi terjadi bila ada aksi. Suatu benda berat yang diletakkan di atas meja akan menimbulkan reaksi dari meja tersebut. Suatu benda yang dilemparkan ke dinding akan memantul ke arah kita kembali. Ini hukum aksi – reaksi yeng diakui oleh para ilmuwan.
Para spiritualis mengakui adanya Karma yang juga berlandaskan hukum sebab akibat. The Golden Rule para spiritualis adalah: ‘Perlakukan orang lain atau sesama makhluk sebagaimana dirimu ingin diperlakukan’ Bila hal ini dilakoni, maka kehidupan akan damai dan bahagia.
So, hukum sebab – akibat juga menjadi landasan kehidupan para spiritual sejati…
Bila masih ada yang mengatakan bahwa Sains dan Spiritual tidak memiliki titik temu, saya juga bingung.
Untuk jelasnya, mari kita simak video berikut: