Science and Spirituality 

Science and Spirituality merupakan topik pembahasan menarik. Keduanya memiliki prinsip pembuktian yang sama. Dasar pemikiran keduanya sama. Sama dalam hal bukan atas dasar asal menerima. Seorang saintis tidak akan mau menerima sesuatu begitu saja. Ia akan melakukan pembuktian melalui suatu eksperimen atau pengujian. Demikian pula seorang spiritualis, ia harus melakukan statu pembuktian sebelum menerima sesuatu pemahaman dari seseorang atau buku. Ia harus mengalami terlebuh dahulu, baru bersedia menerima.

Para pencari kebenaran atau spiritual seeker tidak akan berhenti pada suatu pemahaman bila tidak bisa dibuktikan secara nyata. Hal ini tidak akan didapatkan pada para penganut keyakinan atua kepercayaan tertentu. Bagi para pencari kebenaran, menerima sesuatu secara membabi buta merupakan suatu dogma. Lebih parah lagi bila suatu pemahaman diterima begitu saja tanpa pembuktian.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Sistem Kepercayaan

Bagi para penganut sistem kepercayaan tertentu, kebenaran diterima mentah tanpa perlu pembuktian atau eksperimen. Kemudian ia akan melakukan apa såja atas pasar kebenaran yang mutual tau absolut. Tanda seseorang yang menganut kepercayaan sebagai dogma adalah bahwa yang diyakininya adalah yang paling baik dan benar. Hal ini tentu saja bertentangan dengan hukum alam semesta.

Kebenaran yang utuh adalah kebenaran yang bisa dilihat dari semua sisi. Bila kita melihat kebenaran dari satu sisi, tidak ada beda dengan seorang buta yang memegang satu bagian dari seekor gajah. Kemudian ia menuyatakan bahwa bentuk gajah sebagaimana yang diraba oleh tangannya. Dengan bangga ia mengatakan bahwa keyakinannya paling blik dan benar. Ini bentuk dogma, tidak bisa menerima suatu argumen.

Prinsip Sains dan Spiritualis

Para saintis memulai suatu penemuan berdasarkan suatu pertanyaan. Kemudian dilakukan eksperimen untuk mendapatkan jawabannya. Ketika ia mendapatkan jawaban, ia juga tidak berhenti pada jawaban tersebut. Hasil yang diperolehnya akan dikembangkan lagi. Pertanyaan dijawab melalui eksperimen. Hasil dari pertanyaan dapat dipastikan menumbuhkan pertanyaan lagi. Kemuadian ia melakukan eksperimen. Demikian seterusnya.

Dalam buku This is Truth, That too is Truth by Svami Anand Krishna, www.booksindonesia.com:

Spiritualitas bekerja atas dasar prinsip eksplorasi serta pengujian, dan di atas segalanya, eksperimen.

So, keduanya tidak berhenti pada satu kebenaran yang absolut. Terus menggali dan bertanya. Satu jawaban menjadi dasar pertanyaan berikutnya. Keduanya tidak akan berheti pada suatu titik, akan terus ekspansi bagaikan alam semesta.

Mari kita simak video di bawah ini: