Mengapa tidak???
Lakoni meditasi, dan stres yang selama ini menjadi beban bisa dengan mudah diubah menjadi semangat. Hal ini bisa terjadi ketika kita bisa mengolah atau me-manej rasa stres. Stres juga energi, akumulasi dari energi ini harus diolah sedemikian rupa sehingga menjadi energi yang membangkitkan semangat untuk berkarya.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Banyak orang melakukan meditasi sebagai pelarian. Saat mengalami stres melakukan meditasi, setelah stres hilang, ia tidak lagi melakukan latihan. Meditasi bukanlah latihan sesaat. Semua latihan yang dilakukan bukanlah meditasi dalam arti sesungguhnya. Meditasi seharusnya menjadi life style. Gaya hidup meditatif.
Latihan-latihan yang dilakukan dimaksudkan mengubah pola pikir. Mengubah cara pandang terhadap kehidupan. Meditasi menghantar seseorang menjadi manusia yang menyadari kemanusiaan dalam dirinya. Saat kemanusiaan terbangkitkan, rasa empati pun berkembang. Ia sadar bahwa dengan meditasi, hidup selaras dengan alam semesta pun terjadi.
Dalam buku Ananda’s Neo Self Empoerment yang dituliskan oleh Svami Anand Krishna, www.booksindonesia.com; dituliskan sebagai berikut:
Ya, hidup bahagia dalam pengertian Anda tidak tergoyahkan oleh berbagai persoalan yang mesti dihadapi oleh setiap orang dalam kehidupan ini.
Seorang meditor tidak perlu hidup dengan mantra “aduh-aduh’. Mantra seorang meditor adalah lain, this too shall to past, ini pun akan berlalu.
Sesungguhnya kita baru mulai hidup setelah mencapai keseimbangan diri.
Seorang yang melakoni meditasi sebagai gaya hidup akan bisa membedakan bahwa sesungguhnya semua kejadian akan berlalu. Ada suatu cerita yang menarik:
‘Seorang raja sedang sakit. Ia amat sangat gelisah. Pada hal, ia telah memiliki semua yang orang dambakan untuk menikmati hidup di dunia. Kekuasaan tertinggi, wanita tercantik sebagai pendamping hidupnya. Harta berlimpah yang bisa digunakan untuk membeli kenyamanan di dunia. Namun, ia tetap saja gelisah. Kenyataannya, ia tidak bisa membeli kebahagiaan dengan segala harta kekayaannya.
Dalam kebingungannya, ia mengundang para orang pintar di seluruh negeri agar bisa memberikan solusi. banyak para cendekiawan memberikan berbgai jalan, namun ia tetap saja merasakan kegelisahan. Sampai suatu ketika, seorang pendeta menyanggupi bahwa ia bisa memberikan cara untuk mengatasi kegelisahan sang raja dalam waktu satu minggu.
Seminggu kemudian, sang pendeta datang dengan membawa sepotong cincin. Kemudian cincin pun diserahkan. Sang raja bingung, bagaimana mungkin sepotong cincin bisa mengatasi kegelisahan. Ia sebagai raja memiliki banyak cincin yang e,bih bagus daripada yang diberikan oleh pertapa.
Sang pertapa berkata: ‘Silakan amati tulisan yang tertera pada cincin’. Dang dengan seksama sang raja pun mengamatinya. Pada cincin tertulis: INI PUN SEGERA BERLALU’ Seketika sang raja tersadarkan bahwa semua yang ada di bumi selalu berubah. Perubahan itulah yang abadi.’
Ya, meditasi membuat orang sadar bahwa stres dibutuhkan dalam kehidupan ini. Kisah tentang ikan salmon yang dikejar oleh hiu kecil bisa bertahan hidup lebih banyak daripada yang tidak ada hiu kecil pada tempat membawa ikan salmon. Sebelum dilepaskan hiu kecil yang mengejar ikan salmon, banyak ikan salmon yang mati. Ternyata kepanikan karena menghindari kejaran ikan hiu membuat ikan salmon bertahan untuk hidup. Inilah pelajaran dari kehidupan di alam nyata. Stres dubutuhkan dalam hidup. Stres diubah menjadi semangat untuk lari dari kejaran mengatasi masalah.
Masalah harus tetap ada, namun tidak lagi menjadi beban. Masalah sebagai energi untuk seseorang menjadi lebih pandai atau pintar mengatasi kendala. Cara pandang melihat masalah yang mesti diubah.
So, meditasi bukan hidup bebas dari masalah, tetapi hidup bebas dari BEBAN masalah. Masalah tetap ada, tetapi dengan melakoni meditasi, masalah tidak menjadi beban. Sebaliknya menjadi suatu tantangan agar hidup menjadi lebih bersemangat. Masalah diubah menjadi energi untuk mendorong peningkatan evolusi perubahan intelektual menjadi intelejensia.
Meditasi membuat seseorang bisa mengubah secara cepat beban masalah menjadi bukan bukan lagi beban. Pola pikir yang on-off secara cepat ini bisa dialami dengan menyadari bahwa diri bukanlah badan. Diri adalah sesuatu yang selain, badan fisik, pikiran pun bukan perasaan.