Para mistik/sufi lebih suka disebut sesat daripada mempertahankan ke-sesaat-an. Sepertinya hanya beda satu huruf ‘a’, namun bisa menjadikan seseorang waras atau tidak. Kebanyakan asyarakat lebih memiliki kecendrungan mempertahankan kesesaatan. Sedangkan para mistik/sufi lebih baik dikatakan sesat daripada mempertahankan kesesaatan.
Bukakankah semua yang berwujud hanya bersifat sesaat? Jika ada yang tidak percaya atau menyangkal, silakan berikan bukti pada saya. Semuanya berubah, dan itulah hukum alam. Namun ketika para mistik atau sufi jetuh ke dalam pelukan Nya, pelukan Sang Maha Kasih, mereka melawan arus, arus kesesaatan atau kesementaraan. mereka bisa dikatakan sesat oleh para pengabdi ke-sesaat-an.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Jika kita mau memperhatikan tunggangan Jhulelal atau mungkin dikenal oleh banyak orang sebagai nabi Khidir, ia menunggangi seekor ikan. Ikan Salmon. Mengapa mesti ikan Salmon?
Salmon adalah satu-satunya ikan yang ketika akan bertelur pergi ke hulu. Ia menempuh banyak resiko untuk mencapai hulu. Ia melawan arus sungai yang sangat deras. Inilah sifat alam. Ikan Salmon memiliki keunikan. Mari kita renungkan, bukan kah pola pikir para mistik/sufi pun demikian? (Pengertian mistik yang tepat adalah seseorang yang ingin meneggelamkan egonya untuk menggapai keabadian, Ilahi). Mereka pelawan arus kewarasan dunia.
Ketika para sufi/mistik menyanyi memuji keagungan Nya, mereka tidak lagi peduli pada kaidah atau aturan msyarakat. Mereka memiliki prinsip, ‘Takutilah Dia yang tidak memiliki rasa takut’ hanya Dia yang abadi yang tidak memiliki rasa takut atau melampaui rasa takut. Selama ini kita sering menyalah artikan bahwa seorang pemberani adalah orang yang bisa memerintah atau menjajah orang lain. Atau mereka yang dengan galak membawa pentungan mengejar atau memporakporandakan warung atau cafe saat bulan tertentu.
Inilah pengertian yang menyimpang………
Mereka yang seakan berani memenjarakan orang atau menjajah orang lain adalah penakut. Para orang takut yang khawatir akan kehilangan sesuatu. Orang memukuli orang lain sangat takut bahwa mereka akan merebut sesuatu dari dirinya. Seorang pak Ogah yang mengatur lalu lintas dengan ‘berani’ menghabisi nyawa orang lain karena takut kehilangan lahan. Takut kelaparan. Mereka yang beli mobil mewah di lingkungan daerah yang yang lalu lintas nya macet, takut dikatakan tidak mampu membeli. Takut tidak dianggap oleh sesama rekan bisnisnya. Pada hal ia tahu bahwa mobil tersebut tidak kan melaju dengan kencang.
Seorang pejabat ketakutan jika ia diturunkan, maka ia menyuap atasannya. Walaupun untuk itu, ia harus menginjak bawahannya. Ia lupa bahwa jabatan, wanita, dan harta hanya sesaat, tidak abadi. Namun, ia bisa melakukan jalan yang benar-benar sesat dengan melakukan korupsi. Korupsi adalah tindakan yang merugikan orang lain.
Segala sesuatu yang kita pertahankan demi kenyamanan diri bersifat sesaat. Bagaimana mungkin kebahagiaan bisa bergantung atau bersandarkan pada sesuatu yang bersifat sesaat? Kesesaatan itulah kesesatan…………..
Lha koq bisa????!!!!
Sesat terjadi jika kita tidak tahu tjuan kelahiran kita di bumi. Kita terjebak oleh kilauan emas permata. Kita terjebak dalam singgasana kekuasaan. Kita terjebak dalam pelukan wanita cantik. Bukankah semuanya bersifat tidak nyata atau ilusi. Mengapa?
Ilusi adalah ketika sesaat ada, dan sesaat kemudian tiada. Adakah satu saja yang tidak bagaikan awan atau ombak di laut? Sesaat ada, kemudian tiada………
Para sufi/mistik sadar akan hal ini.
Sadar akan tujuan kelahiran.
Sadar bahwa mereka lahir karena enyakit masa lalu yang harus diselesaikan saat kehidupan sekarang..
Sadar bahwa tiada tubuh tiada terjadi proses pemurnian.
Sadar bahwa karena kelalaian tubuh, maka mereka lahir…….
Sadar bahwa dunia benda bersifat SESAAT…….
Mereka lebih memilih dikatakan SESAT daripada terjebak dalam ke-SESAAT-an…….