Buku Dongeng Spiritual Berbincang Tentang Keseringan Diri Merasa Hebat. Namun Sesungguhnya Hanyalah Perasaan Kita Saja

Sangat menarik dan membuat saya sadar bahwa dalam banyak hal sesungguhnya hanyalah karena perasaan kita sendiri. Buku Dongeng Spiritual sebagai buku pengingat bahwa sering-sering kita terjebak dałam perasaan sendiri (ge-er). Rasa merasa bahwa semuanya karena ‘saya’. Dan inilah penyebab kita terjebak dałam pikiran serta perasaan sendiri. Dunia rasa kita……. Bukan kebahagiaan yang kita dapatkan atau rasakan.

Buku Dongeng Spiritual:  KERAS LEMBEK OKE DUA-DUANYA buah Karya Anand Krishna.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

KAWIN KARENA ANJING

Buku Dongeng Spiritual

Keras Lembek Oke Dua-Duanye!

Banyak penafsiran dalam benak kita setelah membaca judul di atas. Namun yang utama adalah pesan yang sampai menjadi bermanfaat dalam kehidupan keseharian. Kisah ini saya kutip dari buku di samping.

Kawin karena Cinta adalah hal biasa. Kawin karena terpaksa sudah tidak biasa lagi, tapi masih ada juga. Adalah perkawinan Hola dan Holi yang beralasan super luar biasa. Yaitu, gegara  seekor anjing. Begini ceritanya…….

Hola masih melajang hingga umur 36 tahun. Teman-temannya sudah pada kawin semua, bahkan sudah beranak-pinak. Mereka sibuk mengurusi rumah tangga mereka masing-masing, sementara itu Hola masih jomblo.

Hola merasa bahwa pencapaiannya merupakan kesuksesan yang sukar dicapai oleh mereka yang tidak bekerja keras. Namun dalam perkara jodoh, ia memang kurang beruntung. Ia memiliki seorang teman, Bola, karib yang sering memberikan saran dalam segala hal. Tetapi perkara jodoh, terus terang Bola sudah merasa bosan. Namun ia berupaya memberikan saran terakhir:

Bola menyarankan agar Hola memelihara seekor anjing.. Anjing itu binatang setia, zaman sekarang mendapat pasangan sesetia anjing pun sudah bukan main susahnya.

Hola menimbang saran ini, dalam hatinya berkata:

“Berarti tidak ada harapan untuk mendapatkan seorang anak manusia? Aku mesti puas dengan seekor angine?” Saat itu, Hola sudah berusa 40-an tahun, banyak botol mayonnaise yang sudah dia habiskan tapa salad. Menurut perhitungannya, tinggal beberapa botol yang tersisa, sementara itu mangkok salad masih tak tampak.

Bola yang saat itu berprofesi seorang ahli nujum berupaya menghiburnya, “Jangan Hola, jangan putus asa..ada kalanya hewan yang pelihara itu bisa menjadi pemancing. Kau rawat anjingmu dengan baik, dan saksikanlah law of attraction bekerja, anjing itu bisa menarik seorang anak manusia untuk menjadi pendampingmu.”

Hola tidak melihat adanya pilihan lain, “ya, sudah, aku pelihara anjing dulu. Semoga betul menjadi pemancing. Asal yang dipcancing bukanlah seekor anjing, tapi anak manusia!”

Singkat cerita, Hola pun membeli seekor anak anjing yang bagus dan cantik (anjing betina), dan diberi nama Goli. Setiap pagi Hola berjalan-jalan di pantai sambil membawa Goli…….. Dan ini yang terjadi setelah bebarapa minggu kemudian….

Wah, ternyata memang Bola memang ahli nujum yang ‘tok-cer’ alias manjur…

Ternyata ada seorang wanita yang terus mengamati Hola, dan anehnya si wanita begitu tertarik pada si Goli. Si wanita memberanikan diri bertanya kepada Hola, “Saya sangat suka pada atak anjing yang dibawa setiap pagi…, Boleh saya beli? Berapa pun maharnya, saya bayar…..”

Wah hebat juga sahabat gue, Bola…….

Ternyata sarannya manjur…… Karena memang tujuan Hola untuk mendapatkan jodoh, maka ia pun menjawab, “Ini namanya Goli. Dia tidak saya jual…………” Hola masih menjajagi lebih jauh. Ia tinggalkan si wanita…………Sampai suatu ketika, si wanita masih saja mengamati Goli secara serius.

Karena memang sangat serius mengamati, dan terus bertanya agar dapat memilikinya, maka sambil bercanda, Hola berkata: “Bagaimana kalau Jeng saja menikah dengan saya sehingga bisa tetap menyayangi Goli?”

Ternyata gayung bersambut, si wanita setuju menerima lamaran Hola……… Sampai akhirnya mereka pun menikah, dan hidup bahagia sampai suatu ketika Goli yang sudah tua meninggalkan tubuh kasarnya………….. Hola begitu cemas dan was-was ketika Goli meninggal. Ia pikir istrinya akan minta cerai, karena Goli yang disayangi istrinya sudah mati.

Anda Bisa Membayangkan Suasana Hati Hola. Hola dan Holi (nama istrinya) – totally broken , shattered . Hati mereka hancur berkeping-keping.

Para sahabat yang mendengar tentang tragedi itu mulai berandai-andai, kiranya apa yang akan terjadi dengan Hola dan Holi? Bukankah landasan sekaligus pilar perkawinan mereka adalah Goli?

Ho;a yang masih dirawat di rumah sakit lebbig stress lagi, memang sebelum Goli mati, Hola sedang menjalani perawatan di RS. Namun untungnya Hola sudah melewati masa-masa kritis. Sepanjang hari dan malam yang terpikir olehnya hanya satu hal,  bagaimana kiranya kalau aku pulang ke rumah? Apakah Holi akan tetap akan tetap bersamaku atau meninggalkanku?

Hola Sangat menyadari betul peran Goli sebagai perekat antara Holi dan dirinya. Anda bisa membayangkan kecemasannya ketika ia sudah diijinkan pulang ke rumah.

Ah…….. ternyata yang amat sangat dicemaskan tidak terjadi….. Ini alasannya……

Holi menjelaskan: Cinta Holi tidak pernah luntur. Karena setiap Holi melihat Hola, seakan ia melihat Goli. So, Holi akan selalu mengenang Goli dengan cara melihat Hola……. ini kata Holi:

“Setiap melihatmu Hola, aku terkenang Goli dan bersyukur padanya.  Engkau sayangku, adalah warisannya yang akan selalu kunaga dan kurawat……….

Pelajarannya: Wahai kaum suami, janganlah ge-er dan ,menganggap diri kalian benar. Jangan terlalu percaya diri. Hola atau Holi yang masih mendampingimua belum tentu karena kehebatan dirimu. Bisa jadi karena dia menganggapmu sebagai warisan, tanda, atau plakat kenang-kenangan peninggalan Goli!