Buku Yoga Anand Krishna Mendorong Terwujudnya Sehat Jiwa Dan Raga
Banyak buku yoga bertebaran di media online atau toko buku offline, namun sebagai praktisi yoga pemula yang berkeinginan atau bertekad kuat mendalami Yoga yang sesungguhnya sebaiknya memilih buku yoga yang betul-betul bisa mewujudkan manusia yang sehat jiwa dan raga. Dan berdasarkan pengalaman saya selama lebih dari 20 tahun belajar Yoga dan Meditasi di Anand Ashram, Buku Yoga Anand Krishna merupakan bahan bacaan yang sangat membantu mendalami Yoga yang memberikan efek pada kesehatan tubuh dan mental.
Mengapa saya tuliskan buku tentang Yoga di di tempat latihan tersebut bisa mewujudkan SEHAT JIWA DAN RAGA? Ini hanya mengikuti pemahaman umum. Karena sesungguhnya Jiwa tidak pernah sakit. Yang sakit adalah mental. So, sesungguhnya istilah ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) semestinya ODGM (orang Dengan Gangguan Mental). Berikut manfaat latihan Yoga yang tepat:
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
- Pikiran menjadi jernih sehingga bisa berperilaku serta berkepribadian secara tepat pula.
- Tubuh semakin sehat serta semangat.
- Gangguan pada syaraf dengan sendirinya ter-koreksi secara alami
- Bagi wanita yang datang bulan mengalami gangguan bisa secara alami tersembuhkan.
Pengertian tentang Yoga telah disebutkan pertama sekali dalam Bhagavad Gita. Setelah itu philosophi Yoga dituliskan rumusannya oleh Maha Resi Patanjali. Secara PRINSIP dasar ajaran Yoga bertujuan untuk mentransformasi intelektrual menjadi intelejensia atau Buddhi. Buddhi adalah perilaku yang tepat selaras dengan sifat alam. Mereka yang Buddhinya sudah berkembang bisa hidup secara sadar. Sadar bahwa segala pikiran, ucapan serta perbuatan harus selaras dengan alam. Selaras dengan alam atau sadar berarti ‘Perlakukan orang lain sebagaimana dirimu ingin diperlakukan.’
Semua manfaat di atas hanyalah side effect dalam melakoni Yoga. Bila ingin mendalami bagaimana melakukan latihan Yoga yang bisa membantu terjadinya transformasi mind menjadi intelejensia atau buddhi rekomendasi Buku Yoga Anand Krishna di bawah ini akan sangat membantu dan bisa diperoleh di toko buku online :
Sungguh mengagumkan ternyata leluhur nusantara telah menuliskan cara melakoni Yoga yang tentunya disesuaikan dengan karakter atau watak dasar penghuni kepulauan nusantara. Terima kasih Bapak Anand Krishna yang telah berkenan mengulas warisan leluhur. Memang ada beberapa ubahan dalam ulasan buku Dvipantara Yoga Sastra dibandingkan Yoga Sutra Patanjali.
Dahulu istilah ‘men sana in corporesano‘ begitu hebat. Benarkah dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat? Ketika saya melihat orang gila, tubuhnya sehat, jiwanya? Benarkah kuat. Jika kuat jiwanya, dijamin ia tidak gila. Dalam hal ini sesungguhnya telah terjadi salah pengertian. Seharusnya jiwa disebutkan sebagai pikiran atau mental. Ini telah salah kaprah dalam jangka waktu lama.
Namun sebaliknya dapat dipastikan benar. Jika pikiran atau jiwa sehat, dijamin tubuh sehat. Karena sabagaimana hasil penelitian para ahli bahwa akar penyebab penyakit bersumber pada pikiran. Begitu pikiran mulai sakit atau terganggu, semua organ tubuh akan terganggu pula kenormalan aktivitasnya. So, perbaiki atau amati dahulu pola pikiran. Jika pikiran bisa dalam keadaan santai dan rileks, kerb organ akan normal. Tidak dibawah tekanan pikiran.
Buku Yoga Anand Krishna Sangat Berguna Untuk Membuka Cara Pandang Tentang Kehidupan
Keluasan cara pandang terhadap kehidupan sangat terkait erat dengan kelenturan tubuh. Ketika kita melakukan suatu postur asana dengan tepat, kemudian akan terjadi rileksasi secara alami. Rileksasi alami ini memberikan dampak suatu rasa kepuasan dalam diri. Sebagaimana yang perdah disampaikan oleh pakar Yoga; Bapak Anand Krishna: “Lakukan satu postur asana sederhana dan mudah dalam waktu minimal 20 detik. Yang perlu diperhatikan adalah kenyamanan tubuh karena bila postur tersebut dilakukan sampai keluar keringat tidak akan terjadi rasa puas alami”
Inilah sebabnya mereka yang melakukan postur yoga dengan cara pemaksaan tubuh akhirnya merasa lapar. Rasa lapar ini harus dipenuhi dengan jenis makanan yang tidak semestinya dikonsumsi oleh praktisi Yoga. Dalam 8 astangga Yoga (Yama) disebutkan tentang ahimsa (tidak berbuat kekerasan; termasuk terhadap tubuh kita sendiri). So, bila kita melakukan satu asana pada dengan secara paksa bisa disebut bertindak kekerasan. Hal lain lagi adalah makan daging atau dari makhluk hidup lainnya; Hal Ini sama sekali bertentangan dengan philosophi Resi Patanjali.
jadi bila setelah melakukan yoga kita makan daging, baik ayam maupun hewan berkaki 4 atau bahkan ikan, sesungguhnya kita telah melanggar salah satu prinsip dasar Yoga: ahimsa. Berdasarkan hal ini sesungguhnya bila kita betul-betul melakoni Yoga; dałam arti kita terapkan 8 ASTANGGA Yoga secara utuh, tidak disangkal lagi cara pandang kita terhadap kehidupan juga sangat fleksibel. Yang terjadi ada rasa puas dalam diri kita dań Pada akhirnya menuju sehat jiwa dań raga.