Jalan tengah sama dengan sedang-sedang saja?

Pencerahan dari sesuatu yang sederhana

Mungkin itu yang tepat. Tidak terlalu kencang dan terlalu kendor. Suatu ketika, Sidharta Gautama sedang melakukan perjalanan di tepi sungai. Tiba-tiba, sebuat perahu yang berisi pemusik dan penyanyi lewat. Salah satu pemusik yang berdawai berkata bahwa suara petikan senarnya tidak menghasilkan suara yang merdu. Seorang temannya berkata bahwa hal itu terjadi karena setelan senarnya terlalu keras atau mungkin kendor. Ini berarti keindahan suara dari senar terjadi bila disetel pada keadaan yang sedang-sedang. Tidak terlalu kencang juga tidak kendor.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Sang Budha Sidharta Gautama mengalami peningkatan pencerahan saat itu. Mengapa saya sebutkan mengalami peningkatan pencerahan? Karena sesungguhnya pencerahan adalah suatu kesadaran yang terus bertumbuhkembang. Pencerahan berarti seseorang pada titik keseimbangan. Bisa juga dikatakan menapak di jalan tengah.

Namun yang perlu diperhatikan, para penempuh jalan tengah mesti selalu wapada. Penemuan jalan tengah bukan tidak berbahaya. Dan bukan suatu titik akhir. Bagi para master atau avatar, pencerahan berarti perkembangan tiada akhir. Karena ketika kita menyatakan kata ‘sudah’; berarti suatu kemandegan. Pada hal, pencerahan terus berkembang sebagaimana alam semesta yang terus berkembang. Ini adalah fakta hasil penelitian para saintis.

Pengaruh Makanan

Dalam segala hal, termasuk jenis makanan. Para pelaku spiritual harus memahami bahwa jenis makanan sangat mempengaruhi kinerja otak. Ada jenis makanan yang bisa membuat lentur syaraf halus otak sehingga mampu menerima pembelajaran baru. Jenis makanan yang bebas dari daging merah dan putih/ayam. Para penganut diet vegetarian umumnya memiliki otak yang lentur. mengapa otak lentur dibutuhkan?

Karena otak kita memiliki fungsi bagaikan perangkat keras atau hardware komputer. Bila kerja otak tidak kompatibel dengan software dalam bentuk  mind atau pikiran, maka dapat dipastikan otak tidak bisa digunakan. Pengetahuan sebagai info atau data masukan diolah oleh mind melalui otak atau hardware.

Faktor jenis makanan sangat mempengaruhi fleksibilitas dari kerja otak. Bisa saja terjadi otak menjadi kaku ketika digunakan untuk mengolah pengetahuan yang baru. Otak dikatakan kaku bila tidak bisa digunakan untuk mengolah informasi yang baru. Inilah otak yang ekstrim terhadap suatu pengetahuan. Pengetahuan yang kita dapatkan terus menerus dari sekitar atau orang tua sebagai pemberi informasi awal menciptakan kekakuan pada kerja otak. Hal ini diindikasi oleh sikap tertutup terhadap pengetahuan yang menunjang ke arah pola pikir yang meluas. Bukan hanya cara atau pola pikir.

Sebagaimana hasil penelitian para pakar Ayurvedik, pakar jenis ini mengamati tentang pengaruh makanan terhadap sifat manusia berdasarkan sifat dasar manusia. Sifat dasar manusia dipengaruhi oleh elemen alam, air, api, tanah, dan angin. Ketika seseorang berwatak elemen api, ia harus memperhatikan jenis makanan yang akan memperbesar sifat api dalam dirinya. Salah satu makanan yang berakibat memperbesar sifat dinamis adalah bawang merah dan putih. Seseorang yang sifat yang dominan elemen apinya tinggi, sangat disarankan mengurangi makan garlic atau bawang putih.

Jenis makanan yang dianjurkan adalah makanan segar atau fresh. Makanan segar bukan makanan mentah atau raw. Segar berarti dimaskn langsung dimakan. Bukan yang basi. Ketika seseorang makan masakan yang sudah basi atau banyak bawang-bawangan, ia akan sangat dinamis atau berapi-api.

Selanjutnya, silakan simak dan renungkan video di bawah ini: