Orang-orang yang berkuasa belum tentu adalah orang-orang yang menguasai diri. Bertemu dengan kelompok pertama, ego Anda membesar, Mind (gugusan pikiran dan perasaan) menguat. Bertemu dengan yang ke dua, ego Anda mengecil, mind Anda  bertransformasi total, dan Anda menemukan kekuatan di dalam diri Anda sendiri.

Ada kekuatan, tenaga atau apapun sebutannya, di dalam dan di luar diri Anda. Kita semua sedang berenang dalam kolam energi. Begitu kita menyadari hal ini, kita diberdayakan oleh kesadaran tersebut, oleh kita sendiri.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

( This is Truth That too is Truth by Svami Anand Krishna, www.booksindonesia. com) 

Kekuasaan duniawi sungguh menyilaukan serta memabokkan sehingga kita lupa akan sejati diri diri. Seseorang yang katanya pembela keyakinan tertentu dan merasa hebat dapat mengerahkan massa. Bahkan yang lebih menggelikan ia diberi gelar tertentu. Ia merasa berkuasa… Sayangnya, itu sekaligus membuktikan bahwa dirinya tidak mampu menguasai diri. Ia sedang membesarkan ego. Ia lupa bahwa ketika merasa hebat dihadapan Sang Khalik sebaliknya akan dianggap rendah oleh Nya. Apa buktinya???

Sangat mudah. Ia tidak mengerti untuk melakoni keyakinannya. Keyakinan yang dianutnya tidak dengan sendirinya menjadi suci. Hanya melakoni apa yang diyakini baik akan menjadikan diri seseorang suci. Orang yang merasa berkuasa seperti ini semakin membuktikan bahwa ia seorang yang tidak memiliki integritas.

Integritas adalah seseorang yang bisa menjaga keharmonisan antara: Pikiran, Ucapan serta Tindakan selaras dengan sifat alam. Saling mengasihi sesama makhluk hidup. Bukan hanya makhluk hidup, namun alam sekitarnya…. Seseorang yang berintegritas adalah seseorang yang memiliki orientasi pelayanan terhadap sesama makhluk di atas segalanya.

Mereka yang merasa bisa membela keyakinannya denga cara mengerahkan massa membuktikan bahwa ia dikuasai ego. Ia yang tidak bisa menguasai nafsu angkara murka adalah para raksasa yang mersa hebat dengan tubuh besarnya. Ia sedang menunjukkan kelemahan diri. Ia pengabdi dunia tidak memiliki kekuatan untuk menaklukkan nafsu syahwatnya. Dan tampaknya kita mayoritas seperti ini.

Menguasai diri butuh kekuatan yang sangat besar. Kekuatan yang bersumber sama dengan kekuatan untuk penciptaan alam  semesta. Metika kita bisa melenyapkan ego yang berasal dari mind, kita sedang berusaha menuju keilahian diri.

Dunia ini ada karena ego, mind sebagai penguasa. Kesempurnaan manusia terjadi ketika ego bertransformasi menjadi kemanusiaan. Ini daya kreatif yang paling utama. Ini juga tujuan tunggal manusia lahir di dunia. Kesempurnaan manusia terwujud di saat intelektual telah bertransformasi secara utuh menjadi intelejensia. Saat itu terjadi, tiada hamba tiada tuan. Intelejensia adalah keselarasan dengan alam semesta. Kecerdasan alam ini terindikasi pada saat seseorang lebuh mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi, kelompok serta golongan…..

Kita semua sesungguhnya tahu akan hal ini semua, namun kita enggan menundukkan kepala demi meraih keilahian diri. Kita seorang munafik, tahu tetapi tidak mau mengubah diri menjadi kesejatian DIRI… Kita pengabdi duniawi.