Pusatkan perhatian pada Aku

Pusatkan perhatian berarti seluruh perhatian kita pada Aku. Yang disebut Aku ada dalam diri kita semua. Namun yang harus diperhatikan adalah bahwa yang disebut ‘Aku’ bukanlah pada sosok. Yang disebut Aku meliputi banyak hal, termasuk sifat-sifat mulia. Sifat yang selaras dengan sifat alam. Sifat yang tidak mementingkan diri sendiri. Karena Aku mewakili segala kemuliaan Nya.

Ketika kita salah memusatkan perhatian pada nafsu panca indra, maka kita akan terjebak pada rekaman masa lalu. Rasa yang pernah kita alami dahulu akan direkam oleh indrawi kita. Bukankah diri kita sebagian besar cairan? Dan cairan memiliki daya rekam tinggi. Selama ini kita terjebak oleh rekaman masa lalu. Rekaman kenikmatan seksual bisa dengan mudah menyeret seseorang yang sedang berupaya untuk menjadi bijak terseret ke alam benda. Silahkan baca kisah lahirnya Rahwana dan saudara-saudaranya.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Bahaya bersosialita

Bersosial ria bisa menyeret kembali ke alam ketidaksadaran. Kesombongan kita merupakan celah yang gampang meneert kita ke dalam jurang penderitaan. Kelemahan paling besar manusia adalah kesombongannya sendiri. Karena sesungguhnya kita tidak bisa bersih 100% dari rekaman masa lalu. Dalam sistem syaraf kita ada yang disebut ‘mirror neuron

Silahkan simak video di bawah ini:

Semua rekaman kejahatan dan juga kebaikan ada dalam diri kita. Oleh karena itu tergantung pada diri kita, mau kembangkaq kejahatan atau kebajikan di alam semesta ini. Rekaman kebajikan adalah warisan dari Aku. Aku mewakili Dia Hyang Maha Agung.

Sering kita merasa kuat kemudian kita meremehkan pergaulan. Misalnya, kita dahulunya seorang peminum berat. Kemudian kita merasa sudah sembuh. Kemudian, demi ‘menghormati’ teman, kita minum bareng. Pikiran kita begitu licik untuk menjebak. Seakan kita bersikap baik dengan menemani rekan untuk minum-minum kembali. Dalam hal ini kita lupa bahwa dengan cara ini sesungguhnya kita membangkitkan kembali memori kelezatan minum yang ada dalam diri kita.

Demikian pula kebiasaan merokok. Saat ini kita anggap sudah bebas dari rokok. Namun ketika kita bergaul kembali dengan para perokok, amat sangat bisa kita terseret kembali jadi perokok.

Keseimbangan Diri

Bila seseorang sudah dalam keseimbangan diri, ia memiliki kekuatan. Dan ketika seseorang teleh memiliki kekuatan, maka ia dengan mudah merasakan kepuasan di dalam diri. So, seseorang yang belum bisa memiliki kepuasan dalam diri, ia seorang yang lemah. Ya, keseimbangan diri itulah Yoga.

Yoga bukan hanya untuk kesehatan. Ketika seseorang sudah beryoga dengan sendirinya kesehatan terjadi pada dirinya. Kesehatan bukan tujuan utama seseorang melakoni yoga, namun suatu kejadian.