Setapak langkah ke depan lebih baik daripada tidak melangkah. Untuk menggapai sesuatu yng besar dimulai dari langkah kecil terlebih dahulu… Setiap insan sesungguhnya sedang melangkah maju..

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Kebaikan suatu negara tidak akan terjadi jika tidak ada kebaikan dalam propinsi. Kebaikan pada satu propinsi tidak bakal terjadi jika tidak ada kebaikan dalam lingkungan kabupaten. Kebaikan dalam kabupaten tidak bakal jika tidak ada kebaikan pada kecamatan. Kebaikan pada kecamatan tidak terjadi tanpa ada kebaikan pada kelurahan. Kebaikan pada kelurahan tidak bakal terjadi tanpa ada kebaikan dari RW. RW baik jika setiap RT baik. Kebaikan dalam suatu RT terjadi jika ada kebaikan dari keluarga. Kebaikan keluarga ditentukan oleh kebaikan individu.

Langkahkan selangkah menuju kebaikan. Mulailah dari diri sendiri. Ciptakan kedamaian dalam diri sendiri. Tanpa ada kedamaian dalam diri sendiri tidak akan terbentuk masyarakat cinta damai. Keharmonisan global terjadi ketika terjadi masyarakat penuh cinta kasih. Tidak perlu ribut mengurusi orang lain baik atau tidak.

Fokuskan energi untuk menjaga dan meningkatkan kebaikan dalam diri sendiri. Semakin kuat kedamaian dalam diri, semakin sedikit mengurusi keburukan orang lain. Seringnya mengurusi orang lain terjadi karena menganggap diri sendiri sudah baik. Anggapan ini merupakan jebakan dunia. Anggapan ini membuat kita terlena sehingga lupa diri. Kita terjebak oleh ilusi anggapan diri sudah baik.

Mabok pujian secara tidak disadari. Semakin banyak mengkritik orang lain, sesungguhnya membuktikan bahwa energi dalam diri kita dalam keadaan terpuruk. Kita selalu saja lupa yang dikataka oleh nabi Isa. Ketika seorang muridnya bertanya: ‘Mengapa kau tidak membalas caci maki orang tersebut ya Rabbi?’ Beliau menjawab: ‘Aku tidak lagi memiliki mata uang kebencian untuk membeli atau membalas caci makinya’

Dari sini sesungguhnya kita belajar bahwa semakin sering kita menduh orang lain buruk membuktikan bahwa mata uang keburukan masih tertimbun menggunung dalam hati kita. Sehingga kita bisa bertindak reaktif. Kita lupa bahwa tindakan reaktif membuktikan bahwa instink hewani dalam diri kita masih sangat kuat. Kita masih berada di ranah otak hewan reptilia. Bagian otak limbik yang merupakan bawaan dari otak hewan.

Adalah kemurahan Tuhan memberikan otak baru atau Neo-Cortex. Bagian otak yang berpotensi meningkatkan keilahian dalam diri kita. Evolusi bathin manusia terjadi karena adanya bagian otak yang baru ini. Otak yang disebut limbik tetap diperlukan untuk tetap menjaga manusia agar tetap bisa eksis di bumi.

Ada sesuatu kekuatan dalam diri setiap insan yang senantiasa memberikan bimbingan, apakah tindakan kita selaras dengan sifat Ilahi atau sifat hewani. Tindakan responsif yang disertai dengan rasa tanggung jawab atau tindakan reaktif yang membabi buta bagaikan sifat hewaniah yang bertindak tanpa berpikir panjang.

Saat masih mengandalkan insting hewani, suara itu sayup terdengar. Suara tersebut semakin kuat jika kita semakin memahami hukum alam. Hukum aksi reaksi. Sang Maha Agung senantiasa mengirimkan utusan Nya untuk mengingatkan manusia akan tujuan kelahirannya di bumi. Bumi adalah tempat untuk membayar hutang. Bukan untuk menciptakan hutang baru.

Dia tidak akan membela yang baik dan membenci yang buruk. Baik atau buruk adalah ciptaan manusia. Dia di atas hukum sebab akibat. Jika ingin menyatu dengan Dia, lampaui baik dan buruk. Amati setiap kejadian sebagai suatu proses. Lepaskan keterlibatan emosi… Intinya, bebaskan diri dari keterkatan duniawi…