Mungkinkah kebahagiaan bisa berdiri sendiri, tanpa didukung kesehatan dan kesejahteraan? Amat sangat tidak mungkin. Rasa bahagia bukan berdiri sendiri. Namun tergantung juga dari definisi kata ‘bahagia’ itu sendiri. Jika rasa bahagia masih didefinisikan dengan rasa senang, maka seseorang bisa senan/bahagia karena terpenuhi keinginannya. Misalnya, seseorang merasa bahagia karena dapat duit banyak. Dan dengan duit banyak ia bisa membeli apa saja. Ini masih dikategorikan rasa senang bukan bahagia. Terpenuhinya suatu keinginan adalah rasa lega, bukan bahagia.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Untuk bahagia harus didukung sejahtera dan sehat. Tanpa adanya badan sehat tiada kebahagiaan didapatkan. Tanpa sejahtera hidup dapat dipastikan hidup tidak bahagia. Namun diantara ke tiga hal terkait hidup bahagia, kesehatan adalah kebutuhan paling dasar agar hidup bisa bahagia.

Badan sehat adalah dambaan setiap manusia dalam kehidupan. Banyak uang tetapi badan sakit tidak ada gunanya. Kedudukan tinggi dan istri cantik tetapi badan sakit-sakitan tiada kesenangan dalam hidupnya.

Kesehatan tubuh sangat dipengaruhi oleh pikiran. Menurut hasil penelitian WHO, pembunuh manusia dalam kehidupan adalah stress. Pikiran yang dibebani oleh stress mengakibatkan kinerja mekanisme tubuh tidak normal sehingga tubuh menjadi sakit. Pikiran menciptakan ritme bagi organ dalam tubuh kita.

Agar pikiran tidak menjadi stress perlu dikendalikan nafas. Ada korelasi sangat erat antara pikiran dan nafas. Perhatikan saat kita cemas atau marah. Dapat dipastikan nafas kita sangat tidak teratur. Demikian juga, saat nafas tidak teratur dapat dipastikan pikiran kacau. Sebaliknya, saat seseorang dalam pikiran tenang dan damai, nafas sangat teratur.

Dari pengalaman terbukti bahwa melawan pikiran atau mengendalikan pikiran agar tenang sangatlah sulit. Jauh lebih mudah mengendalikan atau mengatur nafas. So, untuk membuat pikiran tenang, tenangkan dan atur dengan baik nafas terlebih dahulu.

Kesehatan badan yang didapatkan dari ketenangan pikiran memberikan efek peningkatan kesejahteraan. Apa hubungannya???

Badan yang sehat bisa berkarya atau bekerja tanpa gangguan. Dengan tubuh dalam kesehatan prima, kita bisa berupaya untuk meningkatkan produktivitas kerja lebih optimal. Optimalisasi hasil karya berujung pada peningkatan kesejateraan. Disamping itu, tubuh yang sehat juga membuat pikiran menjadi lebih jernih untuk ber-kreativitas. Sehingga membuahkan hidup dalam kesejahteraan yang memadai.

Hidup sejahtera bukanlah hidup bergelimang harta. Tetapi hidup tanpa merasa kekurangan. Penekanannya pada ‘merasa’. Saat seseorang bisa merasa hidup dalam kecukupan, ia bisa mengucapkan syukur dalam setiap keadaan.

Rasa syukur ini berdampak pada peningkatan kesehatan tubuh. Saat kita bisa bersyukur, kita hidup dalam ke-kinian. Rasa syukur muncul dari pikiran yang matang. Pikiran yang mata atau dewasa membuat tubuh menghasilkan hormon ‘beta-endorphin‘. Hormon yang meningkatkan kesehatan tubuh.

Tubuh sehat berdampak pada pertumbuhan kesejahteraan. Hasil akhir adalah terwujudnya keselarasan pikiran dengan ritme getar alam semesta. Inilah kebahagiaan.