Mutu Pendidikan
Korelasi antara mutu pendidikan dan kebahagiaan. Seseorang yang radar pentingnya pendidikan meletakkan dasar dari suatu pendidikan pada pembangunanan karakter kemanusiaan dalam diri anak didik. Kemanusiaan dalam diri seseorang menjadi penopang keberlangsungan kehidupan di bumi. Berkembangnya kemanusiaan membuat seseorang peduli terhadap sesamanya. Istilah Jawa: Urip iku Urup. Baca lengkap di sini.
Seseorang yang memahami dasar pendidikan ini akan hidup dental bahagia. Saat ia bahagia, ia bisa membahagiakan orang lain. Dalam buku Yoga Sutra Patanjali by Svami Anand Krishna dituliskan:
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Seseorang yang tidak bahagia, tidak memahami arti kebahagiaan, tidak peduli pula bila orang lain tidak bahagia.
Saya baru sadar akan hal ini. Betul juga. Ketika seseorang memahami arti atau makna kebahagiaan, baru ia bisa menyadari bahwa orang lain juga butuh rasa kebahagiaan sebagaimana ia raaskal. Baru ia bisa berkata bahwa ia harus memperlakukan orang lain sebagaimana ia ingin dirinya diperlakukan.
Ketika seseorang bahagia, ia memiliki karakter kemanusiaan tinggi dalam dirinya. Perlakukan orang lain sebagaimana dirinya ingin diperlakukan adalah karakter manusia paling mulia. Ia tidak lagi bisa berbuat sewenang-wenang.
Kebahagiaan VS Karakter Manusia
Seseorang yang kaya belum tentu bahagia. Memiliki harta berlimpah tidak menjamin ia bahagia. Walaupun hidup kekurangan bukan berarti orang dalam kebahagiaan. Adanya rasa puas atau cukup dalam dirinya yang bisa membuat ia hidup bahagia. Dengan kata lain, orang yang terus ‘merasa’ kekurangan harta, walaupun harta banyak data dipastikan menderita.
Orang terkaya di dunia saat ini juga bisa bahagia ketika ia merasa cukup, kemudian ia bisa berbagi. Adanya rasa bahwa orang lain juga ingin merasakan hidup cukup, mendorong ia untuk berbagai harta yang dimilikinya. Ketika ia bisa berbagi, ia bisa merasakan bahagia. Pada akhirnya,ia sadar bahwa orang lain juga ingin hidup tidak kekurangan. Atau ia berbagai untuk membuat orang hidup sehat. Karena sehat merupakan faktor penunjang untuk hidup bahagia.
Orang yang bahagia kebanyakan orang yang berpendidikan memadai. Dalam arti ia memahami dasar pendidikan, kemanusiaan. karakter manusia terbangun bila ia bahagia. Ia bahagia ketika melihat sesamanya bahagia. Balik lagi bahwa hanya orang yang bahagia bisa membuat orang lain bahagia.
Negara Bahagia, Mutu Pendidikan baik
Dari hasil penelitian membuktikan adanya korelasi erat antara kualitas pendidikan dengan kebahagiaan. Ini tidak terlepas dari landasan pendidikan, kemanusiaan. Masyarakat suatu negara bisa secara mayoritas merasakan kebahagiaan pada umumnya bukan karena orang kaya di negara tersebut. Bukan pula masyarakat yang rajon beribadah. Pada umumnya negara yang terdiri dari masyarakat bahagia memiliki pendidikan berkualitas. Berkarakter.
Negara yang kualitas kebahagiaan masyarakatnya rendah memiliki kecenderungan katanya memiliki kepercayaan atau keyakinan pada satu hal. Mereka mangat percaya bahwa sembahyang atau ibadah adalah segala-galanya. Akibatnya, bukan bahagia yang didapatkan. Mereka begitu menderita pada keterikatan keyakinannya. Dan ini dibuktikan juga dari kualitas mutu pendidikan tidak layak. Karena hanya mematuhi suatu aturan. Sebagaimana keyakinannya yang hanyak patuh tanpa pemahaman.