Siapa yang tidak kenal bahwa pola pendidikan Finlandia nomor wahid di seluruh dunia. Memang hal ini sangat sedikit dikenal oleh dunia secara umum. Kebanyakan orang silau dengan Amerika, Inggris atau pun Jerman dalam hal pendidikan. Namun dari hasil survei sistem pendidikan, Finlandia telah menduduki peringkat pertama. Ini alasan pendidikan Finlandia nomor satu di dunia.
Kita juga tidak tahu, mengapa pola atau sistem pendidikan yang jelas terbaik tidak di adopsi oleh pemerintah negeri ini. Mungkin berbagai kendala yang berkaitan dengan geografis atau pun lingkungan tidak memungkinkan untuk melakukan adopsi sistem pendidikan tersebut.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Satu trend menarik dari negara Finlandia dalam kurikulumnya akan hilangkan pelajaran Fisika, Kimia, dan Matematika (2020), secara lengkap bisa dilihat disini. Yang dimaksudkan bahwa dalam pendidikannya secara umum. Dalam kurikulum sebelumnya, ke 3 mata pelajaran ini wajib dipelajari oleh seluruh siswa. Namun dalam rancangan kurikulum terbaru (2020), ke 3 mata pelajaran ini tidak lagi diwajibkan dipelajari oleh semua siswa.
Suatu pemikiran yang cerdas. Para pendidik di negeri Finlandia sadar bahwa setiap anak memiliki keunikan dalam potensi dirinya. Ada anak yang memang berbakat dalam bidang matematika. Ada yang bakat dalam politik, Dan ada yang dalam pendidikan. Keunikan ini membuat setiap orang unik pula dalam pengembangan dirinya.
Selama ini dapat diindikasikan bahwa sesungguhnya anak bisa menjadi tampak bodoh karena beban yang terlalu banyak dalam keharusan mempelajari sesuatu. Kita lupa bahwa setiap insan memiliki satu hal yang menonjol dalam dirinya. Kita lupa akan sifat alamiah seperti ini.
Adalah seorang anak bangsa nusantara yang memahami inti atau esensi yang bisa membuat pertumbuhan anak cerdas sesuai bakat alamiahnya. Beliau jauh sebelumnya sudah bisa melihat bagaimana cara menjadikan seorang anak berkembang selaras dengan potensi alamiahnya. Inilah kecerdasan spiritual yang dimiliki oleh beliau sebagai landasan pendidikan.
Seorang bapak Pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara merupakan sumber inspirasi bagi pendidikan nomor Wahid, Finlandia. Selengkapnya bisa dibaca disini
Seorang pendidik harus lah memiliki kebijakan berlandaskan:
Tut Wuri Handayani.
Tut berarti mengikuti. Mengikuti bermakna tidak memaksa. Dengan kata lain bahwa seorang pendidik seharusnya mendorong potensi atau bakat yang sudah ada dalam diri si anak. Karena setiap anak memiliki bibit yang berasal dari kehidupan masa lalunya. Bibit yang selaras dengan sifat alamnya, berbagi. Tentunya, bibit yang dikembangkan adalah bibit asli dari si anak atau bakat yang jika bisa dibantu dikembangkan membuat anak dengan senang melakukannya.
Wuri berarti dari belakang. Seseorang yang berjalan di belakang akan dapat mengamati seseorang yang berjalan di depannya. Jika melenceng tidak sesuai rel nya, makan si orang yang berjalan di belakangnya bisa menarik kembali ke jalur yang tepat atau right track.
Handayani berarti pendidikan yang diberikan bisa aplicable di lapangan. Bukan sekedar teori yang pada akhirnya membebani jiwa atau pikiran si anak. Pendidikan atau mata pelajaran yang tidak dibutuhkan si anak dalam bidang pekerjaannya akan membebani pikiran sehingga si anak tidak bisa mencapai secara optimal potensi dirinya.
Selain itu, setiap anak memiliki potensi yang unik sebagai hasil carry forward dari masa lalu. Mungkin ada bakat dari kehidupan masa lalu yang amat membantu jika bisa dikembangkan di masa kini. Potensi bawaan ini merupakan hal yang jika dikembangkan membuat anak dengan senang hati melakoninya.
Kita sering tidak memperhatikan sifat alam. Misalnya, dalam hal jenis rasa buah mangga. Ada yang bentuknya dagingnya tebal tetapi asam rasanya. Ada yang tipis tetapi manis. Ada yang berbentuk bulat dan menarik tetapi asam rasanya. Banyak jenis dan tipenya. Mungkin pengaruh alam serta pengaruh unsur tanah dari tanah.