Banyak orang memahami yoga sebagai latihan untuk mendapatkan sesuatu yang luar biasa. Atau menjadi superman. Selama ini yang digaungkan adalah tentang kehebatan yoga untuk kesehatan dan untuk mengobati penyakit. Saya baru bisa mengerti arti sesungguhnya yoga dari buku: KUNDALINI YOGA Dalam hidup sehari-hari tulisan Anand Krishna. Bisa diperoleh di toko buku Gramedia atau di www.booksindonesia .com.
Saya hanya berbagi sesuatu yang saya yakin bisa bermanfaat bagi kita semua. Karena yoga yang diulas dalam buku ini adalah pengertian yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas jiwa. Sehatnya jiwa tentu berakibat kesehatan badan.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Arti kata yoga adalah jalan menuju penyatuan dengan Dia Yang Maha Satu adanya. Meditasi atau semadi adalah bagian dari yoga. Yoga adalah upaya untuk pengendalian pikiran. Dengan terkendalinya pikiran, kejernihan pandangan akan muncul. Semakin meluasnya pandangan kita akan melihat bahwa sesungguhnya semua satu adanya. Inilah BHINEKA TUNGGAL IKA. Appearing as many, essentially one. Tampak sebagai berbagai wujud, intinya satu jua.
Segala bentuk postur yoga akan bermanfaat untuk meng-ubah susunan syaraf otak. Saat terjadinya peregangan tubuh dengan postur tertentu pada assana yoga memberikan stimuli pada syaraf otak. Mereka yang bisa mendapatkan manfaat dari latihan yoga dari buku Kundalini Yoga adalah yang sudah merasakan kejenuhan terhadap kenyamanan duniawi atau kenyamanan badan. Saya tidak bilang bahwa mesti pergi dan membuang segala sesuatu milik kita. Tapi keterikatan atau kemelekatan pikiran terhadap benda duniawi ini yang mesti diputus.
Dengan melakukan latihan yoga versi Anand Ashram, pemutusan kemelekatan duniawi akan terjadi. Sesungguhnya manusia berasal dari kata: ‘manu’ dan ‘isya’. ‘Manu’ berarti pikiran dan ‘isya’ bermakna Keberadaan atau Tuhan. Jadi untuk mencapai ketuhanan bisa dilakukan dengan cara: manusia-pikirannya = Tuhan atau sifat ketuhanan. Dalam hal ini yang akan menonjol adalah sifat keilahian. Sifat keilahian berarti sifat-sifat yang selaras dengan semesta. Adalah sifat yang lebih mengutamakan kepentingan umum. Bukan kepentingan golongan, kelompok atau diri sendiri. Itulah sifat alam. Dia Yang Mahapemberi….
Selama ini kita mengidentifikasikan diri kita sepenuhnya dengan badan. Lupa sesungguhnya diri ini bukan badan sehingga seringkali kita terjebak dalam debat atau argumentasi yang sesungguhnya semakin merugikan evolusi jiwa. Bukan kah manusia lahir bertujuan satu-satunya adalah terjadinya peningkatan evolusi jiwa? Namun keberadaan badan memang sangat berguna untuk menunjang terjadinya peningkatan evolusi jiwa. Tanpa badan, tidak akan terjadi evolusi jiwa.
Banyak pemahaman yang manafikkan badan. Dalam suatu faham bahkan mengidentifikasikan badan sebagai penghalang pertemuan dengan Tuhan. Tuhan tidak bakal ditemukan di alam setelah kematian. Kebutaan melihat Tuhan di bumi justru menambah kebutaan melihat Tuhan di alam setelah kematian. Ini semua diolah oleh pikiran. Ada atau tidaknya Tuhan tergantung dari mindset kita. Tuhan tetap ada. Hanya seringkali pikiran kita yang mengada atau menidakkan Tuhan. Siapa yang pernah berdiskusi tentang terbit atau tidaknya matahari besok pagi?
Jalan spiritual adalah jalan yang mesti ditempuh setiap insan. Suka tidak suka semua menuju ke arah yang sama. Agama adalah jalan untuk menuju ke spiritual. Para sufi menempuh jalan yang sama..
Kembali tentang yoga. Dengan berbagai postur yoga akan mengubah susunan syaraf sehingga perasaan kemelekatan duniawi secara perlahan terurai. Sejalan semakin terurainya kemelekatan pikiran terhadap benda-benda duniawi, perasaan semakin ringan. Bagaikan burung berkicau. Burung berkicau dengan penuh keriangan tanpa beban. Keterlepasan dari keinginan memperoleh pujian menyebabkan burung berkicau dengan indah Ia sedang mengagungkan pujian kebesaran dan kecintaannya kepada Dia Yang Mahaindah..
Tiada hubungan antara agama tertentu dengan yoga. Yoga ada sebelum adanya agama. Yoga bersifat universal. Mungkin selama ini ada yang bicara yoga dengan pengucapan mantra… Sesungguhnya tidak ada. Dalam buku Kundalini Yoga yang ada afirmasi… Bukan mantra…
Semua bertujuan untuk mengendalikan pikiran-pikiran liar….. Dengan terkendalinya pikiran liar, kejernihan pun tampak…