Energi fisik, mental, dan emosional yang Anda miliki tidaklah tak terbatas. Semuanya bisa habis. Jika Anda menghabiskan semua energi tersebut pada kecemburuan, keserakahan, arogansi, dan lain-lain, Anda tidak akan memiliki energi tersisa untuk apapun yang kreatif atau indah.

Jika saja Anda bisa menghubungkan diri Anda dengan Sumber Energi Universal, Anda tidak akan pernah kekurangan energi. Namun, hubungan semacam itu hanya mungkin jika Anda melepaskan mind (gugusan pikiran dan perasaan) Anda yang tercemar ego. 

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

(This is Truth That too is Truth by Swami Anand Krishna, www.booksindonesia.com)

Semua yang di alam merupakan bentuk energi. Materi pun energi. Saat kita berpikir juga menggunakan energi. Kita berpikir, berucap dan berbuat juga menggunakan energi. Melihat sesuatu kemudian diolah dalam pikiran, jika tidak diolah hanya sekedar pikiran sesaat atau thought, tidak akan menjadi masalah. Sayangnya, kita sulit mengendalikan thought by thought menumpuk kemudian menjadi mind atau gugusan pikiran dan perasaan.

Kecemburuan bermula keinginan yang tidak terpenuhi sedangkan barang yang sama bisa dimiliki orang lain. Keserakahan adalah sifat yang merusak diri kita. Arogansi, merasa diri paling unggul serta lainnya berasal dari olahan pikiran. Semuanya terjadi saat kita melihat orang lain. Saat kita hanya berpikir berlandaskan kenyamanan indrawi.

Bila mind kit hanja bekerja sekitar yang berkaitan dengan kenyamanan tubuh, kita membudakkan diri pada ego. Kata budak adalah kata hina dan kasar. Tetapi tidak ada kata lain yang tepat. Saat kita memperturutkan kenyamanan dunia atau dunia benda, saat itu kita menghina kemuliaan yang ada dalam diri kita. Sesungguhnya manusia mulia adanya. Pemujaan diri pada kenyamanan indra merendahkan diri pada sesuatu yang hina. DIRI sesuangguhny mulia, jika kita mengenalnya. Inilah PENGETAHUAN SEJATI.

Setiap insan dibekali energi tidak terbatas, namun saat hanya dipergunakan untuk memperturutkan keinginan pikiran atau hanya berada pada ranah intelektual, saat itu energi terkuras habis. Mengapa? Karena yang kita gunakan adalah energi yang bersifat materi. Materi bukan lah jati diri manusia. Kita menggunakan energi untuk sesuatu yang tidak abadi. Yang ada juga bukan energi abadi.

Tampaknya, tergantung jenis yang akan diakses. Jika yang akan diakses hanya memiliki sifat sementara, maka energi yang digunakan juga bersifat terbatas. Sebaliknya, jika yang ingin diakses bersifat abadi, maka secara otomatis yang dipergunakan adalah energi abadi, Energi Universal.

Pikiran yang masih berada pada ranah intelektual, bagaimanapun pintarnya tidak bahkal menghasilkan yang kreatif atau indah. Yang Maha Abadi sangat kreatif sedangkan manusia terbatas pada industri. Kreatif bermakna indah. Industri bersifat meniru untuk memenuhi keuntungan indrawi. Semua pikiran manusia berdasarkan untung dan rugi, inilah pola pikir para industrialis.

Keindahan ada pada ciptaan alam. Saat seseorang melukis juga selalu mengacu pada alam. Melukis pohon selalu merujuk pohon yang ada di alam. Lukisan bungan bagus jika mirip dengan bunga sebenarnya. Pendek kata sesuatu dikatakan indah jika menyerupai dengan aslinya di alam. So, bukankah manusia hanya peniru segala hal yang diciptakan oleh Nya? Dan kemudian manusia membuat secara massal untuk diperdagangkan………

Energi yang seharusnya untuk menempuh atau mengupayakan transformasi dari intelektual menjadi intelejensia terserap habis diubah dalam bentuk keserakahn, irihati, arogansi, dan lain-lain. Semuanya berkaitan dengan bendawi, bukan yang bermakna mulia. Betapa sia-sianya kita telah membuang energi yang seharusnya untuk transformasi diri menjadi DIRI. ‘diri’ adalah ego yang kita fahami secara mayoritas. Sedangkan ‘DIRI’ adalah sejatinya manusia.

Selama kita belum bisa lepas dari mind selama itu pula hidup kita sia-sia. Kita akan selalu kekurangan atau defisit energi. Dengan kata lain kita tidak akan pernah mandiri. Kita selalu saje bergantung pada orang lain dalam segala hal.

Kita tidak akan pernah bisa mengakses Energi Abadi selama masih menggunakan mind. Energi ABADI tidak akan matching dengan materi atau emosi atau energi yang bergerak. Energy in motion, itulah emosi. Ah………. kembali bahwa mind berkaitan dengan materi. Mind eksis energi abadi tidak ada. Lepaskan mind, maka energi ABADI pun terakses dengan sendirinya…….

Lepas mind berarti melepaskan EGO……….